GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
KEPRILINGGAPENDIDIKAN

Alamaaak, SD 003 Busung Panjang, Lingga “TIDAK MILIKI TOILET”

×

Alamaaak, SD 003 Busung Panjang, Lingga “TIDAK MILIKI TOILET”

Sebarkan artikel ini
Kepsek SD 003 Romalia, saat menunjukkan kondisi sekolah kepada Anggota Komisi lll DPRD Lingga, Abdul Gani Atan Leman. (Foto : Puspandito)
– Reses Anggota Komisi lll DPRD Lingga, Abdul Gani Atan Leman.

SIJORIKEPRI.COM, LINGGA — Romauli, Kepala Sekolah Dasar 003 Desa Busung Panjang, Kecamatan Kepulauan Posek, keluhkan tidak adanya WC sekolah. Meski baru 3 bulan tepatnya pada bulan Januari 2017 lalu, hal yang pertama ketika memasuki sekolah ini ada WC, namun yang SD ini tidak memilik WC atau Toilet.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Saya jadi berpikir kenapa SD ini tidak memiliki WC, sehingga bagi 43 murid yang terdiri dari 18 laki-laki dan 25 perempuan yang ingin buang air harus minta izin pulang ke rumah mereka,” ungkapnya, sambil menunjukkan kondisi SD 003 kepada Anggota Komisi lll DPRD Lingga, Abdul Gani Atan Leman, ketika melakukan reses di Desa Busung Panjang.

BACA JUGA :  GMKI Uniba Gelar Kegiatan Bersih-Bersih di Gereja Gemindo Diaspora

Dengan tidak adanya WC di sekolah ini, kata Romauli, yang paling dikeluhkan adalah, saat adanya tamu yang berkunjung ke sekolah ini, sehingga bagi tamu yang juga ingin membuang air besar maupun kecil, untuk sekarang ini mereka terpaksa menumpang di rumah guru.

BACA JUGA :  Pengaspalan Jalan Lintas Timur Lingga "TAK SESUAI HARAPAN WARGA"

“Untuk itu, saya sangat berharap kepada pemerintah dapat menganggarkan untuk pembangunan WC sekolah dasar 003 ini,” harapnya.

Memang untuk keberadaan WC Sekolah Dasar 003 ini, lanjut Romauli, sangat diharapkan oleh guru dan murid sekolah ini. Hal ini karena disaat mereka ingin membuang air, tidak lagi harus pulang ke rumah mereka masing-masing.

BACA JUGA :  Ini Contoh Surat Lamaran CPNS Pemkab Lingga

“Agar disaat mereka yang ingin membuang air kecil dan besar, tidak lagi pulang ke rumah, sehingga mereka tidak terlalu lama meninggal sekolah pada saat jam belajar,” pungkasnya. (SK-Pus)