KARIMUN (SK) — Atraksi Kesenian Jedor Al Ansor, meriahkan Pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kamis (02/02/2017).
Kesenian Jedor Al Ansor ini merupakan kesenian tradisional asli Jawa, berada di bawah asuhan Harno, di Guntung Punak dan melalui binaan Lurah Darussalam, Sukri Aricahyono, S.Ip.
Camat Meral Barat, Monalisa SH, mengatakan, bahwa dirinya baru mengetahui kalau ada kesenian yang unik dan menarik di Kelurahan Darussalam. Dirinya juga mengatakan bahwa kesenian Jedor Al Ansor ini dapat menarik perhatian masyarakat Meral Barat yang hadir melihat pawai ini.
“Memang saya baru mengetahui jika ada kesenian ini, jika kita melihat kompang, Drum Band dan reog mungkin sudah banyak yang tahu. Tapi semenjak diberitahu kalau ada Jedor, saya penasaran dan alhamdullah banyak menarik perhatian masyarakat dan memeriahkan pelaksanaan MTQ Meral Barat ini,” katanya kepada Sijori Kepri.
Kesenian Jedor ini, menurut Harno, merupakan warisan salah satu sesepuh Guntung Punak, yang dibawanya dari Daerah Jawa. Dan kesenian ini belum banyak yang mengetahuinya. Namun, biasanya masyakat Guntung Punak Darussalam sudah biasa mengundang Jedor untuk iringan anak-anak saat akan melakukan khataman Al Qur’an.
“Kesenian ini diwariskan dari salah seorang sesepuh kami di Guntung Punak. Masyarakat sudah sering memanfaatkan kesenian ini saat acara Khataman Al Qur’an” terang Harno.
Sementara itu, Lurah Darussalam, Sukri Ari Cahyono, mengatakan dirinya akan terus membina dan mengembangkan kesenian Jedor ini. Sebab, kesenian ini merupakan salah satu kekayaan seni tradisional dan dapat dijadikan aset Daerah, khusunya bagi Kelurahan Darussalam. Untuk itu, dirinya akan mengusahakan kesenian jedor ini dapat tampil pada MTQ Tingkat Kabupaten Karimun, di Badang Perkasa bulan depan.
“Jedor inikan hanya ada di kelurahan Darussalam, tentu kita harus membina dan terus mengembangkan. Selain itu, jedor ini dapat dijadikan aset berharga dari Kelurahan Darussalam untuk Kabupaten Karimun,” tegas Sukri.(SK-RK/C)