KEPRIPOLITIKTANJUNG PINANG

Banyak Kursi Kosong di Dewan “PADA KEMANA YA”

×

Banyak Kursi Kosong di Dewan “PADA KEMANA YA”

Share this article

BATAM (SK) — Kepercayaan sebagian warga masyarakat Kota Batam terhadap orang-orang yang dianggap sebagai wakil rakyat, nampaknya sudah mulai memudar dan bahkan nyaris hampir tidak percaya lagi terhadap mereka.

Hal ini dikarenakan di saat saat tertentu mereka datang ke kantor wakil Rakyat, seringkali mereka tidak bisa bertemu atau kalau pun bisa bertemu mesti menunggu lama juga. Di duga kuat Tebang pilih alias pilih kasih.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Hali itu disampaikan oleh beberapa Pengurus LSM Kota Batam kepada Pewarta Sijori Kepri On Line terkait uneg-uneg yang mereka rasakan dan mereka soroti, pada waktu yang tidak bersamaan, namun mirip keluhan.

BACA JUGA :  Wakili Gubernur, Juramadi Esram Hadiri Pelantikan HIMKA

Padahal mereka akan mengadu terkait hal-hal yang bersifat kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi. Oleh karenanya, mereka merasa sangat kecewa terhadap apa yang mereka dapati di Gedung Wakil Rakyat.

Banyak kursi kosong didalamnya. Wakil rakyat yang akan dituju pun tidak ada di tempat. Ada beberapanya saja, dan ada yang baru datang, ada yang lagi bincang sama wartawan dan juga yang lagi nonton TV.

BACA JUGA :  Geger Karyawan Barbershop Gantung Diri di Batam

“Dewan banyak gak ada, kemana ya, kursi pun banyak kosong. Padahal kami mau mengadu sesuatu nih ke wakil rakyat kita. Dah beberapa hari ini kok sepi aja,” kata Aktifis Allan, bertanya penuh selidik macam curiga.

“Kemarin kunker, terus reses, terus apa pergi Kunker lagi ya. Apa sih yang sebenarnya di dapat dari Kunker itu. Dan apa sih hasil sebenarnya yang bisa diterapkan dari kunker?,” tanya Allan lagi, sepertinya belum puas.

BACA JUGA :  Temui Para Pendemo “DPRD BATAM MINTA MAAF”

“Kami mau wakil rakyat itu tidak bersikap pilih kasihlah dalam menerima tamu, mau dulu tim suksesnya, mau tidak tim suksesnya. Kalau sudah dewan ya kan sudah jadi milik umum,” kata Aldik di tempat yang berbeda.

“Urus dulu lah kepentingan rakyat selain kepentingan pribadi dan juga partai. Ini tidak nampaknya, kalau bukan timsesnya dulu, dicuekin aja. Mana bisa dewan begitu,” kata Herry, agak kasar terdengar. (SK-Nda)