Scroll untuk baca artikel
BATAMKEPRI

Coffee Morning Rudi dan Amsakar “BANJIR KELUHAN”

×

Coffee Morning Rudi dan Amsakar “BANJIR KELUHAN”

Sebarkan artikel ini
Coffee Morning dan Silaturahmi Walikota Batam, HM Rudi dan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad bersama RT RW dan Tokoh Masyarakat Sungai Beduk. (Foto : Ndoro Ayu)

SIJORIKEPRI.COM, BATAM — Coffee Morning dan Silaturahmi Walikota dan Wakil Walikota Batam, HM Rudi SE dan Amsakar Achmad SE bersama RT/RW dan tokoh masyarakat Sungai Beduk, Minggu, (15/01/2018), dibanjiri keluhan-keluhan.

Keluhan-keluhan tersebut disampaikan oleh para tokoh masyarakat dari masing-masing kelurahan yang ada di Sungai Beduk, diantaranya, dari Kelurahan Mangsang, Muka Kuning, Tanjung Piayu dan Duriangkang.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Salah satu perwakilan RT/RW dari Kelurahan Mangsang, Tomas Mangsang, menyampaikan keluhannya terkait jalur putus yang ada di Bukit Kemuning yang masih gelap. Kemudian, masalah jalur-jalur dan ruang terbuka hijau, jalan SMP 54 dan timbunan dekat Sekolah RQ.

“Selain itu semua yang sudah saya sebutkan tadi, ini ada lagi masalah, yaitu masalah Parit antara SMP 16 dengan SPBU, dimana paritnya tidak pernah di keruk. Kalau bisa itu dikeruklah pak,” kata Tomas.

Sementara itu, dari Kelurahan Tanjung Piayu, Gunawan dan Lukman, menyampaikan keluhannya, terkait belum adanya SMP di Tanjung Piayu, sedangkan di masing-masing kelurahan lainnya sudah ada. Lokasinya siap berembug.

“Kami juga mengeluhkan masalah keberadaan Terminal Muka Kuning yang nampaknya tidak berfungsi. Terminal itu sangat tidak bermanfaat. Lebih bagusnya itu difungsikan untuk kegiatan lain saja pak,” kata Gunawan.

Untuk Kelurahan Duriangkang, ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh Tokoh Masyarakatnya, diantaranya masalah lapangan bola, penghijauan dan masalah pembangunan SD 08, agar dilanjutkan.

“Kami belum ada sertifikatnya pak. Masyarakat minta tolong untuk bisa disertifikatkan. Kalau ditotalkan semuanya ada sekitar 1.000 lebih kaplingnya. Dari dulu tidak bisa sertifikatkan,” kata Tomas.

Dalam menjawab keluhan-keluhan tokoh masyarakat tersebut, Wakil Walikota Batam, Amsakar, mengatakan, walaupun anggaran defisit, tapi pemerintah tetap berusaha agar semua keluhan itu bisa direaslisasikan.

“Untuk jalan SMP 54, itu akan dikerjakan tahun ini. Pokoknya, semua dari keluhan tokoh masyarakat itu tadi, walaupun anggaran defisit, tapi untuk pemerintah tetap menjaga agar itu bisa terlaksana,” kata Amsakar.

Namun warga menyayangkan pertemuan yang dimulai pukul 10.00 WIB itu waktunya sangan terbatas, sehingga masih banyak keluhan-kaluhan lain yang belum sempat diutarakan. Mereka mengganggap pertemuan itu banjir dengan keluhan, namun kemarau/kering dalam suguhan jawaban.

“Waduh sayang sekali tadi dibatasi waktunya. Kalau waktunya tidak terbatas, tentu masih banyak lagi yang mau ditanyakan,” keluh salah seorang warga. (SK-Nda)

 

Share and Enjoy !

Shares
Shares