Scroll untuk baca artikel
KARIMUNKEPRI

Dituduh Lakukan Malpraktik, Dirut Langsung Bantah

×

Dituduh Lakukan Malpraktik, Dirut Langsung Bantah

Sebarkan artikel ini
Dirut RSUD M Sani, Kabupaten Karimun, dr Zulhadi (Tengah). (Foto : Taufik)

banner 740x400

banner 740x400

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Dituduh Lakukan Malpraktik, Dirut Langsung Bantah
-Pengobatan Berujung Kematian Pasien RSUD M Sani.

SIJORIKEPRI.COM, KARIMUN — Duka menyelimuti keluarga almarhum Hermansyah, Warga Kelurahan Kapling, Kecamatan Karimun, Jumat (14/6/2019). Pasalnya, pihak keluarga menduga kematian korban akibat kelalaian (Malpraktik) tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Kabupaten Karimun, yang memberikan resep obat.

Padahal, korban hanya mengalami sakit demam, yang notabene tidak akan berimbas pada kematian. Namun, apa hendak dikata, Hermansyah menghembuskan nafas terakhir, usai tim medis memberikan obat.

Terkait hal ini, Direktur Utama (Dirut) RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dr Zulhadi, langsung angkat bicara, Sabtu (15/6/2019). Secara tegas, Zulhadi membantah kematian Hermansyah bukan akibat kelalaian anak buahnya memberikan upaya pertolongan medis.

”Kita bantah jika kematian korban, akibat kelalaian. Tidak benar itu. Karena, prosedural pemeriksaan dan pemberian obat mengacu jenis sakit yang diidap korban,” kata Zulhadi.

Kronologis penanganan medis yang dilakukan, sebutnya, berawal pasien atas nama Hermansyah, mengalami nyeri dikakinya. Korban dibawa ke rumah sakit, Jumat (14/6/2019). Pihaknya langsung memberikan pemeriksaan medis yang sesuai dengan prosedur. Diberikan obat penghilang nyeri.

”Petugas medis kami juga sempat bertanya apakah ada masalah dengan penggunaan obat sebelumnya dan sebagainya. Ini kita lakukan ke tiap pasien mana pun,” kata Zulhadi.

Kemudian, setelah merasa aman, diberikan tindakan pemberian obat penghilang nyeri, kemudian diobservasi (diamati) selanjutnya, setelah beberapa waktu dilihat sudah ada perbaikan, maka pasien diperbolehkan pulang dan dibekali dengan obat makan.

Jumat, (14/6/2019), sekira pukul 19:00 WIB malam, pasien datang kembali dengan keluhan sesak hebat. Zulhadi mengungkapkan, bahwa dokter yang dinas pada saat itu kembali melakukan pemeriksaan, kemudian memberikan oksigen.

”Alhamdulillah, tersedia oksigen. Kita juga membantah, bahwa sempat beredar isu tidak ada oksigen. Buktinya, kita bisa berikan oksigen ke pasien bersangkutan,” tegasnya.

Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan, menangani dengan memberikan obat untuk menghilangkan sesak. Keputusan ini sudah melakukan semuanya dengan standar, didahului pemeriksaan dilakukan pengobatan.

“Tetapi dalam perjalanannya, pasien tiba-tiba meninggal atau istilah dokternya Henti Nafas. Tim medis langsung melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP), yaitu dengan menekan, dan itu dilakukan juga dalam rangka pertolongan pertama pada pasien. Dan juga sudah dilakukan usaha maksimal tiga kali,” ungkapnya.

Kemudian, pasien tetap henti nafas dan dinyatakan oleh dokter UGD kita, pasien dinyatakan meninggal. Jadi setelah pasien meninggal, maka kewajiban dari dokter jaga menyampaikan kepada keluarga, dan itupun sudah disampaikan.

Prosedur seperti itu, atau pun kronologis seperti itu, lanjutnya, sudah kami sampaikan juga kepada keluarga, dan tindakan dari pagi pun sampai malam sudah dilakukan oleh Tim sesuai dengan standar pelayanan di UGD.

”Tapi, yang namanya ajal walaupun sudah optimal kita lakukan, yang namanya ajal diluar kendali kita,” paparnya.

Zulhadi menambahkan, atas nama RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dirinya mengucapkan turut berduka atas musibah yang dialami keluarga korban. “Kami juga sudah bertemu dengan keluarga, istri dan anaknya menyampaikan turut berduka,” kata Zulhadi.

”Kemudian, Kabid pelayanan dan dokter kita juga sudah bertemu dengan keluarga menjelaskan tentang keadaan almarhum. Jadi kami sampaikan, bahwa menerima pasien di UGD, setiap kasus yang diterima di Unit Gawat Darurat (UGD) tentu ditangani dengan cepat termasuk almarhum,” pungkasnya. (Wak Fik)

Share and Enjoy !

Shares
Shares