BATAM (SK) — Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait permasalahan tumpang tindih lahan di Sagulung, di ruang Rapat Komisi 1 DPRD Batam, belum menghasilkan keputusan sesuai harapan warga, Jumat, (08/12/2016).
Anggota DPRD Batam, Sumali, mengatakan bahwa dirinya merasa heran dengan tumpang tindih lahan di Sagulung.
“Saya heran sekali dan juga sedih. Kenapa terus saja terjadi tumpang tindih lahan seperti di Sagulung ini. Sudah jelas-jelas lahan tersebut ada warganya, kok di alokasikan ke yang lain,” kata Anggota DPRD Sumali.
“Sudah begitu, kalau RDP, Direktur Lahan BP tidak pernah hadir. Yang hadir selalu perwakilan. Saya inginnya yang hadir ya si penentu kebijakan. Bukan saya tidak mau menghargai perwakilannya ini,” tegas Sumali.
“Sangat banyak tumpang tindih lahan yang terjadi seperti ini. Dan Aspek sosialnya nanti selalu ada di Lurah ataupun Camat. Tapi bagaimana lagi, BP tidak pula hadir di RDP ini,” kata Pimpinan Rapat Nyangnyang Haris.
“Saya sih maunya yang hadir di RDP ini adalah Orang dari BP yang bisa mengambil keputusan. Kerja tepat dan juga cepat dalam ambil keputusan tentang tumpang tindih lahan seperti ini,” harap Nyangnyang.
“Sebetulnya, saya sangat berharap, tidak ada tumpang tindih lahan lagi. Tumpang tindih lahan cederai masyarakat. Nanti DPRD Batam mencoba untuk Koordinasi lagi terkait hal ini bagaimana,” janji Nyanyang Haris.
“Jangan pernah bermimpi kalau kami bisa di gusur. Jangan pernah bermimpi kalau kami akan pindah. Saya berharap, pertemuan yang akan datang bisa hadirkan BP,” ujar salah seorang Tokoh masyarakat dari RT 10.
“Karena warga masyarakat disana, akan tetap bertahan. Lahan telah di alokasikan ke PT. Batam Riau Bertuah atau BRB, tapi tidak ada sosialisasi terlebih dulu ke warga. Bagaimana itu,” kata RT sebelumnya. (SK-Nda)