POLITIKPROFIL

Ikut Pilkades, Supriyanto Pilih “PENSIUN DINI dari TNI”

×

Ikut Pilkades, Supriyanto Pilih “PENSIUN DINI dari TNI”

Share this article
Calon Kepala Desa Tridaya Sakti. Supriyanto. (Foto : Wak Min)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Ikut Pilkades, Supriyanto Pilih “PENSIUN DINI dari TNI”

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, KABUPATEN BEKASI — Hidup adalah pilihan, setidaknya prinsip itu memantapkan Supriyanto, maju sebagai salah satu calon Kepala Desa Tridaya Sakti. Buktinya, dia memilih mundur dengan mengajukan pensiun dini sebagai TNI Angkatan Darat. Lelaki yang telah 24 tahun berkarir di Militer ini, tergerak untuk membangun desa kelahiran orang tuanya.

Rumah sederhana di jalur setapak Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi itu terlihat sibuk. Banyak tamu datang dan pergi. Mereka sepertinya membawa informasi ataupun hanya duduk santai menikmati minuman yang telah disediakan sang tuan rumah lengkap dengan jajanannya.

Kesibukan juga terlihat di ruang tamu rumah Supriyanto. Ibu-ibu, Selasa, (14/8/2018) malam berlatih kompang bersama isterinya. Sedangkan diluar, sang calon Kades Supriyanto, menjamu para tamu baik tua mau pun muda, meski hanya sekedar berjabat tangan ataupun memberi masukan untuk pemenangan.

BACA JUGA :  Pilkades, “RASA PILKADA” di Desa Tridaya Sakti

Supriyanto adalah salah satu calon Kepala Desa Tridaya Sakti. Ia resmi terdaftar bersama tiga calon lainnya termasuk petahana. Ia bersama kandidat lain, kini mencoba menarik simpati masyarakat di Desa Tridaya Sakti pada Pilkades serentak 26 Agustus 2018 nanti.

Memilih pensiun dengan pangkat terakhir Sersan I TNI AD, untuk menjadi calon Kepala Desa. Banyak pihak menyayangkan keputusan itu, tetapi konsikuensinya telah ia pikirkan. Ia ingin fokus memgabdi dan membangun Desa Tridaya Sakti, berkeadilan, bersih dari pungutan apapun.

“Pensiun dini sebagai TNI AD, bentuk keseriusan, dalam membangun Desa Tridaya Sakti. Saya ingin merubah paradigma masyarakat untuk lebih maju dalam berdemokerasi,” ujar Supriyanto, mengaku langkah pensiun sebagai TNI diambil tanpa keraguan.

BACA JUGA :  SANUR Unggul 54.16 %

Menang kalah tetap pensiun lanjutnya, dan itu adalah prinsip. Ia mengaku banyak pihak khawatir jika tidak terpilih. Tetapi, imbuhnya, kekhawatiran mereka sepertinya dari segi finansial, mereka menilai dari sisi ekonomi.

“Saya punya prinsip, bahwa jadi TNI atau pun tidak, kehidupan itu hablulminallah. Allah tidak pernah menggunakan ilmu matematika dalam urusan ekonomi manusia,” tegas Supri, dengan karir sebagai Polisi Militer (PM) Kostrad Gambir ini.

Ia menilai, sejak dulu setiap pencalonan kepala desa selalu mereka yang punya uang banyak terpilih. Ia ingin merubah pandangan itu, jangan karena uang sesaat, merubah pilihan yang benar-benar ingin memajukan daerah.

Diakui olehnya, tidak ada persiapan biaya tertentu dalam keikutsertaan di pencalonan sebagai Kepala Desa Tridaya Sakti, lazimnya kandidat kepala desa lainnya. Bahkan untuk Banner dan baleho ia mengaku paling minim dibanding calon lainnya di desa itu.

BACA JUGA :  Calon Kades Dikenakan Biaya Rp 2 Juta

“Saya punya semangat dan stok dalam hati, untuk mengabdikan diri kepada Desa Tridaya Sakti. Dan pengalaman dibidang militer, tentu akan membantu,” paparnya.

Beragam program pun telah disiapkan jika terpilih sebagai kepala desa. Antaranya, membangun Balai Latihan Kerja (BLK), permudah pelayanan dan menggali potensi desa. Saat ini, ia terus melakukan sosialisasi dan diistilahkan belanja masalah ditengah masyarakat.

Supriyanto diketahui telah mengajukan pengunduran diri sebagai TNI AD, sejak April 2017 lalu, dengan pangkat terakhir Sersan I. Ia merupakan salah satu calon Kepala Desa dari ratusan calon yang akan menggelar Pemilihan Kades Serentak pada 26 Agustus 2018 nanti di Kabupaten Bekasi. (Amin)