– Tingkatkan Eksplorasi Laut di Wilayah Perbatasan.
TANJUNGPINANG (SK) — Ketua komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Ing Iskandarsyah menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dapat meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi untuk mengeksplorasi kelautan dan perikanan wilayah perbatasan seperti Natuna dan Anambas, diantaranya bekerjasama dengan pihak TNI AL melalui Memorandum of Undestanding (MoU). Hal ini dipandang perlu, karena selain masalah keamanan bisa ditangani oleh TNI, dan dari segi infrastruktur juga perlu adanya penanganan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
Sambung Iskandar, kerjasama ini dilakukan untuk memaksimalkan keamanan laut, serta menciptakan suasana nyaman bagi nelayan lokal dari ancaman nelayan-nelayan asing yang kerap melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia, terutama di daerah perbatasan.
“Kerjasama yang saya usulkan antara Pemprov Kepri dan TNI AL ini, adalah untuk kepentingan NKRI. Wilayah menjadi aman dan para nelayan kita pun selalu merasa nyaman saat melaut,” ungkapnya.
Atas kerja keras TNI AL yang selama ini melakukan pengamanan di wilayah pintu utara Indonesia yakni perairan Natuna dan Anambas, Iskandar memberikan apresiasi. Bahkan, pada Selasa (12/5/2015) lalu, disela pembukaan STQ Kepri ke-6 Iskandar telah meninjau langsung kondisi di Selat Lampa, Natuna. Dimana pihak TNI AL telah siaga dengan empat unit kapal perang milik TNI AL di Perairan Kepri. Kempat kapal perang tersebut masing-masing Kapal Perang Cepat (KPC) Clurit, KRI Silas Papare, KTI Sutedi Senoputra dan KRI Patimura.
Dan bahkan kapal tersebut telah berhasil menangkap sedikitnya 18 unit kapal nelayan asing yang mencuri ikan di wilayah Natuna. Adapun sebagian besar kapal yang ditangkap tersebut sebagian besar berasal dari Thailand.
“Semakin hari para pencuri ikan di wilayah laut kita ini semakin berani dan alat yang digunakan juga semakin canggih. Oleh sebab itu, Pemprov dalam hal ini harus membantu dalam hal logistik. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat kita juga. Bila kondisi perairan di kawasan perbatasan sudah aman, para nelayan akan lebih leluasa, aman dan nyaman menangkap ikan. Selama ini, mereka (nelayan,red) merasa khawatir dengan aktivitas nelayan asing yang dengan berani mencuri ikan dan bahkan peralatan mereka lebih baik dari peralatan nelayan kita,” tegas Iskandar lagi.
Lebih jauh, Iskandar juga menghimbau agar para nelayan lokal terus meningkatkan produktivitasnya tanpa terganggu dengan maraknya para pencuri ikan dari negara asing tersebut.
“Dengan demikian, hasil tangkapan dan eksplorasi laut bisa benar-benar meningkat dan kesejahteraan nelayan bisa diwujudkan,” tutup Iskandar. (SK-RB/R)