KEPRIPOLITIKTANJUNG PINANG

Jelang Pilgub Kepri 2020, Ismeth Abdullah Layak Dipasangkan Dengan Isdianto

×

Jelang Pilgub Kepri 2020, Ismeth Abdullah Layak Dipasangkan Dengan Isdianto

Share this article
Plt. Gubernur Kepri Isdianto dan Mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah. (Foto : Dok)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Jelang Pilgub Kepri 2020, Ismeth Abdullah Layak Dipasangkan Dengan Isdianto

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Banyak desakan komponen masyarakat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar mantan Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah, kembali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri tahun 2020, memunculkan pertanyaan. Salah satu, siapakah figur yang paling pantas dan layak mendampingi Ismeth?

Dua pemerhati sosial kemasyarakatan Kota Tanjungpinang, Edi Susanto dan Devi Yanti Nur, angkat bicara. Edi Susanto, menilai secara pribadi Ismeth Abdullah sangat pantas disandingkan dengan Plt Gubernur Kepri, Isdianto.

Menurutnya, latar belakang Isdianto dari kalangan birokrat. Beberapa jabatan pimpinan Organisasi Perangkat daerah (OPD) pernah disandang. Salah satu, mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah.

”Dengan latar belakang pernah menjabat mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, tentu Pak Isdianto, telah paham mencari peluang pemasukan kas daerah. Terbukti saat beliau menjabat, banyak potensi yang berhasil digali menjadi aspek pemasukan kas,” terang Edi Susanto.

Sedang, Ismeth Abdullah, tambahnya, merupakah sosok yang memahami pembangunan infrastruktur dan investasi. Hal ini dibuktikan, ketika Ismeth diberi amanah menjabat Gubernur Kepri defenitip pertama.

Tangan dinginnya, Ismeth berhasil membangun pusat Pemerintahan Provinsi Kepri di Pulau Dompak, menjadi daerah yang tertata dengan baik. Dengan keterbatasan anggaran daerah, tokoh ini berhasil membangun Kantor Gubernur Kepri, DPRD Provinsi Kepri, beberapa jembatan, kantor OPD, dan penataan infrastruktur lainnya.

”Ini membuktikan, kemampuan Pak Ismeth tidak bisa diragukan lagi. Ia telah membuktikannya,” kata Edi Susanto.

Kemampuan Ismeth dalam memajukan sektor investasi, tambahnya, dibuktikan banyak investor asing tertarik menanamkan investasi ke wilayah Provinsi Kepri. Bahkan, Ismeth mampu menjadikan Batam, Bintan dan Karimun, sebagai pilot project penerapan wilayah Perdagangan dan Pelabuhan Bebas atau lebih dikenal Free Trade Zone.

Di lokasi yang sama, Devi Yanti Nur, juga sependapat dengan Edi Susanto. Kendati, keinginan memasangkan Ismeth pantas disandingkan dengan Isdianto ini hanya sebatas harapan. Namun ia berharap hal ini menjadi masukan bagi pihak terkait, jika Ismeth positip maju sebagai calon kontestan Pilgub Kepri tahun 2020 nanti.

Sebagai masyarakat, katanya, ia memahami bahwa pengusungan bakal calon kepala daerah akan dilakukan oleh Partai Politik (Parpol) pengusung pasangan calon. Aturan mainnya, sebelum parpol mengusung bakal calon, terlebih dulu ada tahapan seleksi bakal calon.

Tahapan ini, katanya, tentu hanya parpol yang bersangkutan yang menentukan, tanpa ada unsur pemaksaan kehendak dari pihak luar.

”Sebagai masyarakat, kita berharap, jika Pak Ismeth Abdullah maju sebagai kontestan Pilgub, beliau dipasangkan dengan Pak Isdianto,” kata Devi Yanti Nur.

Alasan Ismeth Abdullah pantas disandingkan dengan Isdianto, Devi menilai, dua tokoh ini memiliki latar belakang kemampuan memimpin yang berbeda. Ismeth mampu dalam bidang pembangunan infrastruktur dan peningkatan iklim investasi, sedangkan Isdianto, mampu menggali aspek penerimaan daerah.

Jika dua tokoh ini bersatu, tentu upaya memajukan daerah akan maksimal. Dan, Provinsi Kepri menjadi provinsi yang disegani daerah lain.

Pandangan Devi lainnya juga tertuju kemampuan dua tokoh ini menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Kepri. Baik Ismeth mau pun Isdianto, tentu akan mempersiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional. Terutama pengangkatan pejabat setingkat eselon II dan III Pemprov Kepri.

Saat ini, sebutnya, pertumbuhan ekonomi Kepri terkesan bergerak lambat. Hal itu disebabkan belum menggali secara maksimal peluang Pendapatan Asli Daerah. Banyak peluang ekspor dan bahan galian C yang belum tergarap luas.

Melihat kondisi ini, katanya, tentu perhatian tertuju kepada sosok Ismeth Abdullah. Karena, kemampuannya tidak diragukan lagi.

”Kepri butuh pemimpin yang visioner untuk menata ulang upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Kepri butuh orang yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal,” kata Devi Yanti Nur.

Diakhir perbincangan, baik Edi Susanto mau pun Devi Yanti Nur, berharap lapisan masyarakat Kepri, mulai menilai siapakah bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kepri yang paling layak memimpin provinsi ini.

Meski, tahapan Pilgub Kepri tahun 2020, belum dimulai, namun tidak ada salah jika masyarakat mulai melakukan penilaian. Jika dua figur ini nantinya tidak masuk dalam bursa pencalonan kepala daerah, bukan berarti penilaian berhenti. Tentunya ada bakal calon lainnya yang akan dimajukan partai politik. (Wak Rans)