KARIMUNKEPRIPENDIDIKAN

Kadisdik Karimun Kesal Dengan “YAYASAN SADO”

×

Kadisdik Karimun Kesal Dengan “YAYASAN SADO”

Share this article
Kadis Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim, saat diwawancara media online yang bergabung di IWO Karimun. (Foto : IWO Karimun)
– Terkait Pemberitaan IWO Karimun.

SIJORIKEPRI.COM, KARIMUN — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim, merasa kesal dengan Yayasan Sahabat Anak Indonesia (SADO) Karimun. Kesalnya, karena Yayasan SADO yang berlokasi di Jalan Kapling, Tanjung Balai Karimun itu tidak berkordinasi terlebih dahulu ke Disdik (Dinas Pendidikan) dalam melaksanakan tes urine ke pelajar Sekolah Menangah Pertama (SMP).

BACA :
IWO Karimun Datangi “YAYASAN SADO”
– Terkait 110 Pelajar SMP di Karimun, Yang 50% Positif Terindikasi Narkoba.
http://sijorikepri.com/iwo-karimun-datangi-yayasan-sado/

“Pak, kami mau tes urine ke SMP-SMP, tentu kita fasilitasi. Yayasan SADO partner Disdik. Masalahnya, Yayasan SADO tidak menginformasikannya ke Disdik tentang tes urine ke pelajar tersebut,” ujar Bakri, saat ditemui Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Karimun, di Kantor Bupati Karimun, Rabu, (20/09/2017).

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Menurut Bakri, sehubungan naiknya berita yang di expose oleh Yayasan SADO di media online, Bupati Karimun, Aunur Rafiq juga mempertanyakannya lewat telepon genggam (HP). Selain itu, Wabup Karimun, Anwar Hasyim, memanggilnya terkait hal itu.

BACA JUGA :  Estimasi Silpa Tahun 2017 “DARI NOL MENJADI Rp 16,05 MILYAR”

“Saat ditanya Bupati dan Wabup, saya tidak bisa mengatakan benar atau tidak jumlah pelajar SMP yang terindikasi narkoba seperti disebut Yayasan SADO. Hal itu dikarenakan, belum mempunyai data yang sah atau valid. Saya juga kaget melihat data tersebut di media online,” ujarnya.

Mengenai Yayasan SADO yang sudah berkordinasi dengan pihak sekolah (SMP) dalam melakukan tes urine, dikatakan Bakri, bahwa ia tidak mengetahuinya.

“Institusinyakan Dinas Pendidikan, mereka (SADO, Red) cuma Yayasan. Seharusnya mereka koordinasi ke Disdik dulu. Saya bukan minta dihargai, tapi cukup menginformasikan atau koordinasinya, jika mau ke sekolah untuk melakukan tes urine ke pelajar,” tegasnya.

BACA JUGA :  Jadwal Pelaksanaan Ujian “BAGI CPNS PEMKO TANJUNGPINANG”

“Saya sudah cek ke SMPN 1 Meral, SMPN 1 Karimun, SMPN 2 Karimun, SMPN Binaan, hasilnya tidak ada Yayasan SADO melakukan tes urine terhadap pelajar di sekolah tersebut. Tidak tahu SMP lainnya yang didatangi Yayasan SADO,” tambah Bakri.

Dikatakan Bakri lagi, ia tidak menyalahkan Yayasan SADO, soal narkoba merupakan tanggubgjawab bersama. Hanya saja, yang berhubungan dengan pendidikan, informasikan terlebih dahulu ke Disdik.

“Kenapa di media online Yayasan SADO memberitahukan jumlah pelajar SMP yang terindikasi narkoba, kenapa tidak ke Disdik. Saya tidak menyebutkan Yayasan SADO melanggar. Tapi ada kekesalan saya, mengapa tidak berkordinasi dengan Disdik terlebih dahulu. Data yang disebarkan Yayasan SADO ke media sosial itu, masih menjadi tanda tanya bagi Disdik. Kalau memang benar data itu kita terima, dan Disdik akan melakukan pembinaan terhadap sekolah dan pelajarnya. Sehingga Disdik memiliki tanggungjawabnya,” katanya.

BACA JUGA :  PKSB Karimun Gelar Doa Selamat Menuju Pemilu Damai

Sambungnya, ia sudah melayangkan surat untuk meminta data yang disampaikan oleh Yayasan SADO, namun sampai sekarang belum diberikan ke Disdik.

“Jika tetap Yayasan SADO tidak juga memberikan data-datanya, Disdik Karimun akan mengambil langkah-langkah kedepannya. Perlu diingat,Yayasan SADO merupakan partner kerja Disdik,” katanya.

Sabtu tanggal 23 September 2017, kata Bakri akan mengumpulkan semua Kepala SMP dan juga mengundang pihak Yayasan SADO untuk menyelesaikan permasalahan sudah heboh ini.

“Dipesankan, jangan terlalu menyudutkan, yang buruknya nanti daerah Kabupaten Karimun,” tandasnya. (SK-RM/R)