SIJORIKEPRI.COM, BATAM — Pasca penutupan berbagai aplikasi Ojek on Line oleh Pemerintah Kota Batam, Kepala Dinas Perhubungan, Yusfa Hendri, mengaku diserang oleh banyak orang. Baik itu serangan lewat media sosial. Ada juga lewat berita.
Diakui Yusfa Hendri , bahwa serangan itu bahkan tidak hanya ditujukan kepada dirinya, namun juga kepada keluarga, anak dan istrinya. Sungguh membahayakan nada ancaman yang datang dari pengguna Medsos.
Kata-kata bernada ancaman tersebut disampaikan pengguna Medsos kepada dirinya dan keluarganya secara terang-terangan seolah-olah dirinya lah biang semua penutupan Ojek on Line yang tidak bisa beroperasi lagi.
“Perlu saya sampaikan kepada semuanya, bahwa penutupan aplikasi itu masih bersifat sementara. Namun demikian, sudah pula di langgar oleh gojek itu sendiri. Tidak mengikuti kesepakatan,” kata Kadishub Yusfa Hendri.
“Nah, saya juga berterimakasih kepada Polresta Barelang yang cepat menanggapi masalah Ojek ini. Selain itu, gara-gara ini, saya telah di serang oleh banyak orang. Sampai ke keluarga saya juga,” lanjut Yusfa.
“Ini lah siapa kadis tanpa prestasi. Lalu ada lagi, mana istrinya ya. Dimana kerjanya. Apa kagak malu punya suami macam ini. Berapa anaknya, dan lain sebagainya. Intinya nada nya tidak suka betul,” tambah Yusfa Hendri.
“Boleh lah, bagaimana ini semua membuat mereka tidak suka dengan saya. Namun demikian, janganlah serangnya sampai ke hal-hal pribadi. Mengancam dan lain sebagainya membahayakan juga,” kata Yusfa lagi.
Sementara itu, dari pihak gojek sendiri menyatakan, bahwasanya untuk masalah serang menyerang ataupun ancam-mengancam seperti itu, tidak ada kaitannya dengan gojek. Gojek tidak mengarahkan.
“Untuk masalah serang atau pun ancam, pokoknya semua itu bukan dari gojek, bukan dari kami. Yang jelasnya Kami tidak ada mengarahkan hal seperti itu,” kata gojek Wardana, di RDPU, Rabu, (07/06/2017). (SK-Nda)