KEPRI

Kelangkaan Sembako dan Kampanye Nakal

×

Kelangkaan Sembako dan Kampanye Nakal

Share this article

TAJUK

Kelangkaan Sembako dan Kampanye Nakal

Kenaikan harga beberapa Sembilan bahan Pokok {Sembako} jelang puasa Ramadan tahun ini, masih menjadi tanta tanya. Pihak distributor atau pemasok mengklaim tidak ada kenaikan. Sebaliknya, pengecer mengaku kenaikan harga dipicu kenaikan dari distributor.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Belum ada kata sepakat masalah harga sembako ini, tentu menjadi perhatian serius pengambil kebijakan daerah. Beberapa kali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan {Disperindag} turun ke beberapa lokasi pasar. Faktanya, kenaikan telah terjadi.

Kondisi ini akhirnya memaksa dinas ini memanggil distributor dan pengecer. Dalam pertemuan, dua belah pihak tetap bersikukuh bukan mereka yang menaikkan harga. Kenaikan dilakukan karena saat mereka dapatkan barang, harga lebih duluan naik.

BACA JUGA :  Polres Lingga "BERIKAN BANTUAN" Pada Warga Yang Rumahnya Ketimpa Pohon

Hingga saat ini, pemerintah daerah belum bisa memutuskan jalan keluar terbaik. Salah satu jalan, pemerintah daerah akan mengunjungi daerah penghasil. Tiga daerah menjadi sasaran, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jawa Barat,

Kunjungan ke daerah penghasil ini, untuk mengetahui apakah petani lebih duluan menaikkan harga atau hanya sebatas permainan distributor atau pengecer.

Perhatian lain tidak kalah menarik, ada item sembako dikhawatirkan mengalami kelangkaan jelang umat Muslim melaksanakan ibadah puasa. Item itu telur ayam, daging sapi dan beberapa tanaman sayur.

Meski Disperindag mengklaim belum ada kelangkaan tapi kalangan pengecer di beberapa pasar mulai menyimpulkan dlam beberapa hari kedepan akan ada kelangkaan beberapa item sembako. Tentu, kondisi ini juga menjadi perhatian serius pengambil kebijakan daerah, mengingat barang-barang tersebut harus tersedia saat puasa Ramadan.

BACA JUGA :  Nurdin Hadiri Penutupan "PROGRAM SISWA MENGENAL NUSANTARA"

Tidak kalah menarik, pertarungan dua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, masih menarik untuk disimak. Meski dua pasangan ini memiliki kekuatan partai pengusung luar biasa, namun perjuangan relawan dan partai pengusung menarik simpati selalu menimbulkan suasa hangat dengan tingkat persaingan yang tinggi.

Meski rambu-rambu kampanye telah dibuat Komisi Pemilihan Umum {KPU}, tetap saja beberapa relawan mau pun tim pemenangan partai berani melanggarnya. Salah satu larangan berkampanye di rumah ibadah.

BACA JUGA :  Rokok Non Cukai di Kepri, Bisnis Gelap Yang Terang-Terangan

Meski pasangan calon, dan tim pemenangan terkesan sembunyi menggellar kampanye di rumah ibadah, tapi aktivitas ini nekat mereka lakukan. Tentu, hal ini menjadi perhatian serius lembaga tukang semprit. Beberapa kali lembaga ini telah menemukan kekeliruan dalam menjalankan sistim berkampanye yang baik dan benar. Namun, belum juga mereka mengeluarkan keputusan atau melaporkan ke lembaga terkait.

Dari beberapa perhatian di atas, yakni kenaikan beberapa bahan pokok jelang puasa Ramadan, kekhawatiran harga sembako naik dan pertarungan dua pasang kontestan Pilwako Tanjungpinang, kita berharap ada jalan keluar terbaik. Semoga saja. ***

 

Zekma Albert (Wakil Pimpinan Redaksi)