BATAMKEPRI

Mau di Bawa Kemana Satpol PP Batam, Pemko Harus Pikirkan

×

Mau di Bawa Kemana Satpol PP Batam, Pemko Harus Pikirkan

Share this article

BATAM (SK) — “Mau di bawa kemana Satpol PP. Pemko Batam tentunya, tetap harus memikirkan nasib ratusan Satpol PP yang telah direkrutnya. Mereka sudah Test kesehatan sendiri, sudah buat baju sendiri, sudah Latihan dan lain-lain,” ungkap Anggota DPRD Batam, H Muhammad Musofa SE, di Kantornya, kemarin.

Disampaikan juga selanjutnya oleh Musofa, bahwa sebenarnya dirinya berharap, sebaiknya Walikota Batam terpilih Periode 2016 – 2021 Rudi, nantinya bisa mengambil langkah bijaksana bagaimana penyelesaian masalah ratusan Satpol PP yang telah terlanjur di rekrut PemKo Batam.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Tidak jelasnya Nasib 825 Satpol PP yang telah di rekrut Pemerintah Kota Batam beberapa waktu lalu, kembali menjadi sorotan tajam warga Batam. Kebanyakan mereka memandang dan menilai bahwa, tidak mumgkin Walikota ataupun Wakil Walikota tidak tahu masalah tersebut.

BACA JUGA :  DPRD Batam Terima Kunker “DPRD OKU dan TAPSEL”

“Rasanya aneh, kalau Walikota maupun Wakilnya, terus saja mengaku tidak tahu masalah perekrutan Satpol PP, itu kan tidak mungkin. Sedang setiap hari mereka itu latihan sampai belepotan. Gila. Ayo kita demo usut tuntas. Kasihan mereka,” ungkap Aktifis LAKI, Herry Marhat.

BACA JUGA :  Syahrul Terima Piala Adipura

Permasalahan Satpol PP yang telah di rekrut Pemerintah Kota Batam, masih saja menjadi perbincangan warga Batam. Karena memang terdengar aneh dan lucu, kalau Walikota maupun Wakilnya waktu itu (Ahmad Dahlan dan Rudi ), terus saja mengaku tidak tahu dan tidak tahu.

“Jadi Kasatpol Hendri itu siapaaaaaaa. Beliau kan KaSatpolnya. Beliau kan orang Pemerintah. Jangan Walikota maupun Wakilnya terus saja mengelak tidak tahu dan tidak tahu, hingga akhirnya para satpol baru menjadi korban, karena keegoisan mereka,” tambah Herry.

BACA JUGA :  Ketua LAM Kepri Lantik “PENGURUS LAM NATUNA”

Disampaikan juga oleh Herry bahwa, Kalau terus saja Walikota waktu itu ataupun wakilnya yaitu Ahmad Dahlan dan Rudi mengelak, dengan dalih tidak tahu masalah perekrutan tersebut, itu jahat namanya. Mendzolimi orang, Membuat ribuan orang sengsara. (SK-Nda)