KEPRINATUNA

Nelayan Natuna Kini Diberi Asuransi “OLEH MENTERI SUSI”

×

Nelayan Natuna Kini Diberi Asuransi “OLEH MENTERI SUSI”

Share this article
Menteri Susi dan Bupati Natuna, Hamid Rizal, Wakil Bupati, Ngesti Yuni Suprapti. (Foto : Bernard Simatupang)
– Nelayan Meninggal di Laut Diberi Bantuan Hingga Rp 200 Juta.
– Kecelakaan di Laut Diberi Bantuan Rp 80 hingga Rp 160 Juta.

SIJORIKEPRI. COM, NATUNA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, terus berupaya mendorong pengembangan tangkap ikan dibeberapa sentra produksi ikan, salah satunya Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Pelabuhan Selat Lampa Natuna. Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, menyerahkan beberapa bantuan, berupa alat tangkap ikan ramah lingkungan dan bantuan Premi Asuransi Nelayan, kepada masyarakat Natuna, Senin, (07/08/2017).

Menteri Susi, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa program asuransi bagi nelayan merupakan bagian dari visi pemerintah untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan nasional.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Asuransi bagi para nelayan yang meninggal saat berada di lautan akan mendapat Rp. 200 juta, sedangkan yang mengalami kecelakaan saat kerja akan mendapatkan asuransi sebesar Rp. 160 juta, dan Rp. 80 juta bagi nelayan yang mengalami cacat, serta Rp. 20 juta sebagai plafon untuk pengobatan.

BACA JUGA :  BMKG Ranai : Laut Natuna dan Cina Selatan “SEDANG KONDISI EKSTRIM”

“Asuransi ini berguna untuk memberikan jaminan apabila sesuatu terjadi dilaut, keluarga yang ditinggalkan mendapat jaminan kehidupan masa depan bagi anak dan istrinya”, ujar Menteri Susi.

Dalam kegiatan ini, dana bantuan yang dikucurkan sebesar Rp. 7 milyar diperuntukkan bantuan alat tangkap, bantuan kapal, dan bantuan premi asuransi yang diberikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkannya oleh Menteri Susi Pudjiastuti.

Lebih lanjut, Menteri Susi mengatakan, keindahan laut Natuna sungguh luar biasa, namun sayang, air yang jernih dicemari limbah plastik dan sampah, karang yang indah sebahagian besar sudah mati, akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab, ulah nelayan yang kerap menggunakan putas dan bom (dinamit).

BACA JUGA :  Kisruh Laut Natuna, RI Datangkan Nelayan Pantura

“Ini tidak boleh dibiarkan berkelanjutan, mari kita jaga dan kita rawat laut kita, jangan dirusak, tingkatkan kesadaran bersih lingkungan untuk tidak membuang sampah sembarangan kelaut, terlebih plastik dan botol,” kata Menteri Susi.

Hal ini harus benar-benar dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai ataupun pulau-pulau. Ini tugas kita bersama, tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestariannya.

Laut, kata Menteri Susi, adalah sebagai sumber kehidupan kita di daerah kepulauan ini, untuk itu mari kita jadikan sebagai beranda, sebagai halaman rumah kita.

Selama ini, lanjutnya lagi, kita selalu memunggungi laut, namun kali ini saya menghimbau agar kebiasaan lama dirobah.

BACA JUGA :  KKP Salurkan Bantuan Rp 1,345 Miliar Untuk 5 Nelayan Natuna

“Jadikan beranda rumah kita menghadap ke laut, jangan memunggunginya lagi, stop tradisi buang sampah sembarangan, agar kelestarian laut kita tetap terjaga dan tetap indah, karena laut adalah aset kita, sumber kehidupan dan masa depan kita,” terang Menteri Susi mengakhiri sambutannya.

Kemudian, Menteri Susi, yang didampingi Bupati Natuna, Hamid Rizal, Danlantamal IV Tanjungpinang, Wakil Bupati, Ngesti Yuni Suprapti, sejumlah Anggota DPRD Natuna, FKPD, SKPD di lingkungan Pemkab Natuna bertolak untuk meninjau lokasi pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa yang tidak lama lagi akan diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo. (SK – Nard)