Scroll untuk baca artikel
KARIMUNKEPRIOPINI

[OPINI] : Pulau Kundur “SURGANYA DURIAN”

×

[OPINI] : Pulau Kundur “SURGANYA DURIAN”

Sebarkan artikel ini
Penulis : Isrialdy Prayugo bin H Sumiran. (Foto : Ist)
– Durian Miliki Kandungan Anti Oksidan Yang Tinggi.

SIJORIKEPRI.COM, KUNDUR — Siapa yang tidak mengenal buah durian? Rasa buah durian yang sangat khas ini tidak jarang membuat banyak orang ketagihan. Buah durian kaya akan serat dan antioksidan, bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Swiss Society of Food Science and Technology, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada buah durian yang telah matang, lebih tinggi jika dibandingkan dengan salak, manggis, leci dan mangga (USDA National Nutrient Database for Standard Reference 2008).

Buah durian memang patut dijuluki sebagai rajanya buah, disamping tentunya harganya yang sedikit mahal, buah ini seringkali juga menyebabkan kita ketagihan dan cenderung mengkonsumsinya secara berlebihan.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Buah berduri tajam dengan roma yang menyengat ini, tentu membuat pecintanya tidak tahan jika tidak mencicipinya. Rasa yang manis sedikit kepahit-pahitan membuat pecinta durian tidak mau ketinggalan untuk membeli sampai ke pemilik kebun. Karena tidak semua tempat bisa ditumbuhi oleh rajanya buah-buahan ini, sehingga banyak penggila durian harus berpergian jauh untuk menikmati kelembutan rasa yang manis dari buah ini.

Inilah anugerah bagi Pulau Kundur yang berada di Kabupaten Karimun, sebagai penghasil buah durian berkualitas dari Provinsi Kepulauan Riau.

Di pulau ini memiliki 3 Kecamatan, dan uniknya setiap kecamatan memiliki ciri khas buah durian yang berbeda. Seperti Kecamatan Kundur, tepatnya Kampung Gading di Kelurahan Gading Sari yang berada di perbukitan, tak hanya dikenal di kalangan warga Karimun ataupun Kepulauan Riau. Kampung penghasil durian terbesar itu, bahkan juga tersohor oleh penikmat buah durian asal Malaysia dan Singapura.

Buah durian asli Kampung Gading terkenal memiliki bentuk buah agak bulat telur, rasa manis legit, tekstur buah halus dan tidak berserat. Daya simpan buah agak lama, tahan terhadap hama penggerek buah dan penyakit busuk akar, dan sifat buah agak mudah dibelah. Keunggulan lainnya adalah warna daging buah putih kekuning-kuningan, ketebalan daging 1,5 cm, serta aroma daging harum.

Lalu Kecamatan Kundur Barat, tepatnya Desa Gemuruh memiliki buah durian yang terkenal sangat enak yang tidak kalah dengan jenis durian yang lain. Buah durian asli Desa Gemuruh memiliki bentuk ukurannya kecil dan berwarna hijau. Sekilas, tak ada yang menarik dari durian ini. Namun begitu dibelah, warna kuning jingganya nampak menarik perhatian, serta isinya padat meski kecil, sangat manis rasanya. Dagingnya pun tebal, sehingga makin enak saat dikunyah di mulut. Benar-benar manis dan bikin nagih.

Terakhir Kecamatan Kundur Utara, tepatnya Desa Teluk Radang memiliki buah durian yang terkenal dan paling unik dari 2 jenis durian sebelumnya, karena cirinya durian ini bentuk buah lonjong, ujung durinya runcing, tebal kulit buah sedang. Warna buah hijau kekuningan, warna daging buah kuning. Rasa buahnya manis lezat dengan aroma buah harum, namun tidak terlalu tajam. Sifat buah agak sukar dibelah, keadaan daging buah halus, kering berlemak.

Maka bagi pecinta durian yang paham akan jenis-jenis buah berduri ini, akan lebih memilih membeli langsung ke kebun durian untuk menemui pemiliknya. Sehingga dapat ditempah jenis dan rasa yang disukai. Karena ada anekdot disebutkan bahwa, makan durian langsung di bawah pohonnya rasanya lebih nikmat dan memiliki sensasi yang berbeda dari pada memakannya di rumah. Dan tentunya harga beli di kebun lebih murah dibandingkan beli di pasar.

Untuk sampai ke pulau surganya durian ini, sepertinya pecinta durian hanya bisa melewati jalur trasnportasi laut. Jika melalui Kota Batam, bisa menggunakan jasa kapal speed boat, yang dalam sehari ada lebih dari lima kali keberangkatan, mulai pagi hingga sore hari, sekitar pukul dua siang. Ada dua alternatif pelabuhan di Batam untuk menuju Tanjung Batu, yaitu Sekupang dan Habrour Bay.

Lalu jika melalui Kota Tanjung Balai Karimun, bisa melalui pelabuhan Rakyat KPK menuju ke pelabuhan Selat Beliah, yang hanya membutuhkan 15 menit menggunakan speed boat.

Dan jika melalui Kota Tanjungpinang, bisa melalui pelabuhan Sri Bintan Pura menuju pelabuhan Tanjung Batu, namun hanya satu kali keberangkatan dalam sehari. Lama perjalanan pada rute ini adalah dua jam menggunakan speed boat.

Karena Pulau Kundur berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Riau dan Jambi, maka tidak aneh banyak sekali warga Riau dan Jambi singgah ke surganya durian ini . Jika melalui Tembilahan (Riau) menuju Tanjung Batu, intensitas keberangkatan biasanya dua kali dalam seminggu, pada hari-hari tertentu. Jarak perjalanan dari Tembilahan ke Tanjung Batu selama lima jam.

Dan melalui Kualatungkal (Jambi) menuju Tanjung Batu, lama perjalanannya adalah 6 jam menggunakan speed boat. Sama halnya dengan rute Tembilahan, rute ini hanya satu kali dalam seminggu, pada hari tertentu.

Dan tentunya ada kabar baik bagi pecinta durian yang tidak suka mengkonsumsi si raja buah-buahan ini secara langsung, karena tidak kuat akan aromanya yang tajam. Kini masyarakat Pulau Kundur, khususnya pemuda-pemudi berkarya di Pulau Kundur telah banyak melakukan inovasi dalam pengeloloan buah durian, karena mereka berkeinginan semua kalangan dapat menikmati kelezatan buah durian tersebut.

Maka ketika berkeliling di Pulau Kundur, pecinta durian akan sangat mudah menemui pasar atau toko-toko yang menjual hasil olahan buah durian seperti lempok dan tempoyak.

Bagi pecinta durian yang belum mengerti apa saja hasil olahan buah durian, seperti lempok, yang merupakan sejenis dodol yang terbuat dari terbuat dari daging buah durian dan gula pasir untuk bahan pengawet alaminya. Cita rasa dari lempok durian ini sangat unik. Selain aroma durian yang kuat, Lempok durian memiliki rasa manis dan legit. Selain itu memiliki tekstur yang kenyal membuat sensasi yang berbeda saat di gigit. Lempok durian bisa kita nikmati bersama teh manis dan sangat enak dinikmati saat bersantai. Selain sebagai jajanan khas, Lempok durian bisa kita jadikan oleh–oleh karena lempok merupakan makanan yang tahan lama.

Lalu tempoyak merupakan bumbu-bumbuan yang dibuat dari durian yang difermentasi sehingga aromanya menyengat dengan cita rasa khas. Tempoyak umumnya disajikan sebagai lauk dan dimakan bersama nasi. Tetapi bisa juga dicampur sebagai bumbu dan penyedap sambal.

Maka pengelolaan si raja buah-buahan tersebut, disamping sebagai solusi bagi pecinta durian yang kurang menyukai mengkonsumsi durian secara langsung, juga sebagai solusi bagi pedagang durian yang kesulitan mengola buah durian yang tidak laku karena buahnya tidak memenuhi standart penjualan. Agar tidak terbuang sia-sia, tentunya produk olahan durian tersebut masih bernilai ekonomis. Dan pastinya sangat praktis, karena mudah dibawa dan menjadi buah tangan yang cocok bagi pecinta durian untuk orang-orang yang di cintai.

Jadi bagi pecinta durian, jangan di tunda-tunda lagi untuk segera mengunjungi Pulau Kundur pada saat musim buah durian tiba. Karena akses menuju ke Pulau Kundur telah baik dan di dukung oleh fasilitas penginapan yang murah dan nyaman. Dan tentunya pemerintah setempat selalu mengadakan pesta makan durian besar-besaran secara gratis. ***

BIODATA PENULIS :
Nama : Isrialdy Prayugo bin H. Sumiran.
Mahasiswa : Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Alamat : Jalan KH. Ahmad Dahlan no.25 Tanjung Batu Kota, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri
Instagram : @isrialdyprayugo
Hp/WA : 0822-4277-3095

Share and Enjoy !

Shares
Shares