Scroll untuk baca artikel
KEPRITANJUNG PINANG

Peserta Uraban Nexus “KAGUMI TANJUNGPINANG”

×

Peserta Uraban Nexus “KAGUMI TANJUNGPINANG”

Sebarkan artikel ini
Peserta workshop regional ke 7 urban nexsus, saat berkunjung ke kantor Walikota Tanjungpinang. (Foto : Humpro Kota Tanjungpinang)

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Para peserta urban nexsus yang berasal dari 7 Negara di Asia, sangat mengagumi keramah tamahan masyarakat Tanjungpinang dan pelayanan Pemko Tanjungpinang selaku tuan ruamah Urban Nexus 7 yang telah diberikan kepada peserta selama berlangsung, baik pada saat penyambutan hingga akhir kegiatan.

Mereka juga mengagumi kebersihan dan keindahan Kota Tanjungpinang. Hal ini dikatakan oleh Ermani Kumar Deputy Secretary-General ICLEI World Secretariat, serta Mrs. Ruth Erlbeck dari GIZ Jerman, pada pidato petupan Urban Nexus 7 di Hotel CK, jum’at, (21/07/2017).

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Ruth, juga mengatakan, bahwa penyelenggaraan Urban Nexus di Tanjungpinang terbaik sepanjang kurun waktu 7 kali pelaksanaan yang pernah ada. Ini merupakan peluang besar bagi Tanjungpinang untuk lebih dikenal di dunia internasional. Apa yang disampaikan oleh keduanya merupakan satu prestasi bagi Tanjungpinanang.

Sementara itu, Walikota Tanjungpinang, H. Lis Daramansyah, SH, mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya, karena telah menjadikan Kota Tanjungpinang sebagai tuan rumah regional Workshope Ke 7 Urban Nexus. Dan penilaian positif dimata internasional dapat terus dipertahankan, untuk melahirkan inovasi teknologi baru dan sebagai pemicu percepatan pertumbuhan ekonomi di negeri ini.

Lis, juga sangat mengaharapkan, para peserta yang menghadiri urban Nexsus yang berasal dari 7 negara ini, dapat menginformasikan kepada teman, keluarga dan saudara untuk kembali lagi berkunjung ke Kota Tanjungpinang.

Lis mengajak para peserta untuk berkelilinag ketempat – tempat Wisata yang ada dikota Tanjungpinang.

Workshope Regional Ke 7 Urban nexus ini dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zuzammenarbeit (GIZ), sebuah organisasi nirlaba milik pemerintah Jerman yang bekerjasama dengan Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) dan International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI), dan di ikuti oleh walikota dari 7 negara dianataranya Cina, Filipina, India, Mongolia, Thailand, Vietnam, dan perwakilan organisasi internasional lainnya.

Pada kegiatan yang berlangsung sejak 19 sampai 21 Juli ini, bertujuan untuk mengadopsi manajemen pengelolaan sumber daya terpadu untuk mengintergrasikan proses perencanaan dan pengelolaan air, energi, dan pangan.

Diwaktu tang sama, Drs. Surjdi, MT, kepala BAPPELITBANG, menjelaskan, terkait Teknologi yang diberikan kepada Kota Tanjungpinang dan kita sudah menyepakati bahwasanya Tanjungpinang ada 2 project yang akan menjadi pilot project yaitu Vaccum Sewer dan TPA ganet.

Surjadi, menjelaskan bahwa, Vaccum Sewer yang merupakan teknologi pengelolaan air buangan yang akan nantinya diolah menjadi pupuk cair, sistem kerjanya seperti toilet yang ada di pesawat.

Surjadi, juga mengatakan, pada prinsip systemnable itu, bagaimana kita dapat memanfaatkan sumberdaya alam itu semaximal mungkin. Karena, pada dasarnya hal yang unlimited itu sudah terbatas seperti air, udara. Sekarang ini, bagaimana kita bisa melakukan perbaikan rediuce, rcycle dari sampah -sampah yang ada dan dapat kita olah menajdi energi listrik, pupuk cair, logam, dan plastik.

“Jadi, harapan kita, nantinya setiap 100 ton yang terangkut tidak lagi tertumpuk disitu semuanya, dapat kita olah sehingga menjadi zero waste,” unggahnya.

Pada hari terakhir di Kota Tanjungpinang, para peserta workshop regional ke 7 urban nexsus menyempatkan untuk berkunjung ke kantor Walikota Tanjungpinang, sekaligus menijau tempat lokasi yang menjadi pilot project Vaccum Sewer dan tempat -tempat wisata diantarnya Vihara Senggarang, Pulau Penyengat dan Laman Boenda. (SK-DY/R)

Share and Enjoy !

Shares
Shares