GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
KEPRITANJUNG PINANG

Samsudi : Pemimpin Yang Baik Adalah Yang Punya “KECERDASAN EMOSI”

×

Samsudi : Pemimpin Yang Baik Adalah Yang Punya “KECERDASAN EMOSI”

Sebarkan artikel ini
Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik Hukum dan Kemasyarakatan, Samsudi, saat menjadi instruktur pada kegiatan Forum Anak Kota Tanjungpinang. (Foto : wak tung)
– Jadilah Orang Pintar Yang baik, dan Orang Baik Yang Pintar.

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Kegiatan Forum Anak Kota Tanjungpinang yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) dan Pemberdayaan Masyarakat di hari kedua atau terakhir, adalah out bound, yang dipandu oleh Samsudi S.Sos MH (instruktur), yang kesehariannya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik Hukum dan Kemasyarakatan, Pemko Tanjungpinang. Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Bali, Jalan Sei Jang, Sabtu, (24/03/2018).

Sebelum pelaksanaan outbond, didalam ruangan, Samsudi memberikan wejangan tentang kepemimpinan kepada pengurus forum anak, dimana mereka (anak-anak) adalah orang-orang pilihan yang ditunjuk dari sekira 61.000 anak di Tanjungpinang.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Menurutnya, anak-anak pilihan adalah calon-calon pemimpin kedepannya. Oleh sebab itu, untuk menjadi pemimpin harus kenal diri sendiri. Kita harus kenal diri dulu, baru bisa kenal orang lain dengan baik. Maksudnya, jika kita tidak suka dengan orang bodoh, jadi jangan bodoh, dan jika tidak suka orang malas, jadi kita jangan malas. Begitru juga kalau tidak suka denga orang jahat, maka jangan jahat,” katanya.

BACA JUGA :  KMDS Gelar "LATPRES KICAU BURUNG"

“Begitu juga, bahwa pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang kenal dan tahu dirinya. Jadi pemimpin yang tidak kenal dirinya, maka tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik,” ujarnya.

Selanjutnya kata Samsudi, untuk menjadi pemimpin yang baik harus punya motivasi, toleransi, Kecerdasan Emosi. Orang yang mau belajar itu, berarti emosionalnya mantap dan baik.

Didunia ini, tambahnya, orang berhasil, ditentukan dengan kecerdasan emosi atau Emotinal Quotient (EQ) yang bagus. Jadi 94% orang yang berhasil di dunia ini karena emosinya baik atau bagus, bukan Intelligence Quotient (IQ). Orang yang rajin ibadah, rajin ke Masjid, tapi sering marah-marah, berarti EQ-nya kurang baik.

BACA JUGA :  Karimun Mulai Kampanye “IMUNISASI CAMPAK dan RUBELLA”

“Cerdas saja, atau pintar saja, IQ bagus saja, tapi Emotinal Quotient (EQ) tidak bagus, bisa gagal. Jadi dalam permainan nanti, tujuannya mengasah EQ. Mungkin saja nanti adik-adik bisa saja akan melihat kalau ada sesiapa yang curang dalam permainan, atau mencelat,” katanya bercampur bahasa lokal.

Dari pantauan media ini, didalam pelaksanaan outbond di halaman tengah Hotel Bali, semua permainan terkesan menyenangkan, namun memiliki filosofinya masing-masing. Diantaranya ada yang bertujuan agar peserta meyampaikan informasi dengan benar, dan berhati-hati, agar tidak salah dalam menyampaikan. Ada juga yang bertujuan agar melakukan sesuatu harus dengan kesabaran dan kerja sama yang baik, dan sebagainya.

Pada pemainan itu, dihadapan peserta, Samsudi berkomentar, terkadang ada orang pintar yang menyampaikan informasi yang tidak benar, dengan tujuan tertentu, sehingga terkadang langsung saja disampaikan orang yang baik, tapi bodoh, karena tidak menyeleksi dengan baik berita itu dengan sebenar-benarnya.

BACA JUGA :  Mesin Sewa PLN Ranai Terbakar

Terkadang juga, lanjutnya, ada berita yang benar, tapi karena salah mendengarkan, lalu disampaikan begitu saja tanpa memahami maksud yang sebanarnya, sehingga menjadi salah juga akhirnya, diakibatkan ketidakhati-hatian dan kebodohan.

“Jadi, Kalau jadi orang pintar jangan jahat, dan kalau jadi orang baik, jangan pula bodoh. Jadilah orang pintar yang baik, dan orang baik yang pintar,” katanya.

Acara itu juga dihadiri Sekretaris Dinas DP3A beserta staf, dan acara berlangsung lancar dan aman, hingga pukul 16.00 WIB. (wak tung)