GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
KEPRILINGGATANJUNG PINANG

Sani Secara Resmi Buka Parade Tari Daerah Tingkat Provinsi Kepri

×

Sani Secara Resmi Buka Parade Tari Daerah Tingkat Provinsi Kepri

Sebarkan artikel ini

LINGGA (SK) — Pagelaran Parade Tari Daerah Tingkat Provinsi, secara resmi dibuka Gubernur Kepri H.M Sani, yang diselenggarakan di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Sabtu (23/5/2015) malam, dihalaman Gedung Nasional Dabo Singkep.

Gubernur Kepri H.M Sani dalam sambutannya mengatakan, Parade Tari Provinsi Kepulauan Riau ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Lingga, tepatnya di DAbo Singkep. Setiap parade tari yang dilaksanakan di Provinsi kepulauan Riau yang terkenal dengan sebutan Bunda Tanah Melayu, khususnya Kabupaten Lingga, hendaknya kreativitas-kreativitas terus ditumbuh kembangkan olek penggiat-penggiat seni dan budaya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Namun setidaknya konten melayu itu sendiri wajib lebih besar dari pada kesenian-kesenian lainnya, sehingga dengan demikian pelestarian budaya melayu yang cukup hebat ini merupakan khazanah yang tidak ternilai di Provinsi Kepulauan Riau ini untuk dapat terwujud dimasa yang akan datang, dari tahun ke tahun saya mengikuti kegiatan ini, alhamdulillah sudah semakin baik terus mengalani peningkatan, karena kalau bukan kita yang membesarkannya orang lain juga tidak akan membesarkannya,” ucap Sani, Sabtu (23/5/2015) malam.

BACA JUGA :  KMP Muria Akan Layani Penyeberangan “JAGOH - KUALA TUNGKAL”

Sementara itu Bupati Lingga, Drs H Daria mengatakan, dengan kemegahan penyelenggaraan Parade Tari Tingkat Provinsi Kepri malam ini, mudah-mudahan dan insyaallah mendapat berkah dari pada Allah SWT, selain itu, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Provinsi Kepri yang telah mempercayai Kabupaten Lingga sebagai tuan rumah.

“Otonomi Daerah di tanah air telah memacu dan memberikan inspirasi kepada setiap Daerah, apakah itu Provinsi, Kabupaten/Kota untuk memunculkan kembali jati diri maupun profil masing-masing daerah yang tetap berpegang teguh pada Negara Kesatuan Repubilik Indonesia,” ucapnya.

Jati diri dan profil yang dimaksud, ujar Daria, bukan dilihat dari sektor ekonomi daerah saja, namun juga dilihat khazanah Daerah kususnya muncul Kebudayaan dan Pariwisata, sebab itulah setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota selalu menggelar penguatan seni dan juga budaya guna meningkatkan kunjungan Pariwisata di Daerahnya masing-masing, parade tari adalah sebuah kesenian yang bersifat universal maka seni dapat dibagi menjadi dua yakni, positiv dan negatif.

BACA JUGA :  Warga Dusun II Desa Posek Minta Proyek Air Bersih PNPM Dimaksimalkan

“Seni yang positiv adalah hasil karya manusia yang tidak melampaui harkat nilai-nilai dasar sifat manusia, norma, hukum dan agama serta dipertimbangkan dengan hati yang suci serta tidak merendahkan martabat insani, sementara seni yang negatif adalah, seni yang dapat merusak tatanan kehidupan umat manusia yang didasari hawa nafsu sehingga melampaui kodrat Ilahi, seperti membuat lukisan atau film pornografi dan membuat gambar-gambar Nabi atau Malaikat dengan tujuan untuk menghina salah satu pemeluk Agama dan lain sebagainya,” jelasnya.

Daria menambahkan, bangsa melayu telah menunjukan maha karyanya yang hingga saat ini masih digunakan, diantaranya, seni berpantun, sajak, puisi, gurindam, baju kurung melayu, baju pengantin, tari serampang dua belas, tari inai, tari persembahan, pencak silat dan banyak lagi kesenian melayu lainnya.

BACA JUGA :  BNN Ungkap Pabrik Sabu di Kota Batam, 3 Tersangka Berhasil Diringkus

“Intinya tidak satu pun karya seni tersebut yang melanggar norma-norma Agama dan merendahkan nilai-nilai kemanusian yang selalu diukur dalamnya magrifat hati kepada ilahi, dengan selalu berpedoman kepada metode menciptakan karya seni para leluhur bangsa melayu itu, sanggar-sanggar seni di kabupaten lingga mampu meraih berbagai macam penghargaan baik ditingkat regional maupun nasional, bahkan di ikut sertakan ditingkat Nasional maupun Internasional,” jelasnya lagi.

Parade tari tersebut di ikuti seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, sekaligus penyerahan Piala Bergilir juara tahun lalu yakni, Kabupaten Natuna kepada Gubernur Kepri, H.M Sani. (SK-Pus)