BATAMKEPRITANJUNG PINANG

Wacana Provinsi Khusus Untuk Batam “INI KOMENTAR NYAT KADIR”

×

Wacana Provinsi Khusus Untuk Batam “INI KOMENTAR NYAT KADIR”

Share this article
Anggota DPR RI dari Partai NasDem, Nyat Kadir. (Foto : Untung/Munsyi Bagus Utama)
– Anggota DPR RI dan Mantan Walikota Batam.

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Wacana menjadikan Batam sebuah Provinsi Khusus menuai banyak tanggapan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Dapil Kepri, Drs Nyat Kadir.

Nyat Kadir, saat wawancara dengan awak media, usai pelantikan DPC dan DPRT Partai NasDem Kota Tanjungpinang, di Hotel CK, KM.8, Tanjungpinang, memberikan tanggapan, bahwa untuk menjadikan Batam sebagai Provinsi Khusus, perlu kajian yang panjang.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Kita mau membuat Provinsi baru, ya tunggu dululah. Perlu kajian dulu, strategis atau tidak, biaya mahal atau tidak, menyelesaikan masasalah atau tidak,” kata Nyat, Sabtu, (20/05/2017).

BACA JUGA :  Keluarkan Meranti dari Garis Kemiskinan, Bupati Kumpulkan Seluruh Kades dan Camat

Menurut Anggota DPR RI dari Partai NasDem itu, mengkaji Batam untuk menjadi Provinsi Khusus tidak gampang, karena memerlukan banyak biaya.

“Jadi tak usah kita berfikir jauh-jauh dulu. Selesaikan dulu yang ada. Besarkan dulu Kepri ini yang baru berdiri 15 (lima belas) tahun ini. Kita masih belum memaksimalkan potensi yang ada,” imbuhnya.

Pertimbangan Nyat Kadir, untuk menjadi Provinsi Khusus, mungkin kalau semuanya sudah selesai, entah 20 (dua puluh) atau 30 (tiga puluh) tahun lagi baru bisa.

BACA JUGA :  GRPK Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2020

“Provinsi Khusus itu memang sudah lama diwacanakan oleh Pak BJ Habibi, sebelum Tahun 2000. Beliau memang befikir perlu memajukan Batam. Idenya bagus. Tapi dulu pertimbangannya Natuna juga ikut berkembang. Kemudian Mau dibuat jembatan Bintan-Batam. Sekarang penduduk Kepri baru mencapai kurang lebih 2 (dua) juta. Mau dibelah lagi Provinsi ini? Perlu waktu yang lama. Jadi masih banyak lagi persyaratan yang belum terpenuhi,” katanya, ber-argumentasi.

Mantan Walikota Batam itu beranggapan, yang perlu dikembangkan di Batam sekarang adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), tapi FTZ jangan diganggu dulu, dan tetap ada.

BACA JUGA :  Kompol Yunita Stevany Duduki Jabatan Baru di Polda Kepri

“Ini penyakitnya sudah parah, stadium IV. Jadi kita cari obat yang paling ampuh dulu. Jadi Kawasan ekonomi Khusus itu saat ini adalah obat yang paling ampuh. Kepada investor nanti ditawarkan kepada investasi yang sudah ada, apakah mau paket KEK yang ada 12 kemudahan atau FTZ yang hanya 2 kemudahan saja. Tapi pemerintah sudah bertekad Batam jadi Kawasan Ekonomi Khusus. ya sudah,” tutupnya. (SK-MU)