– Terkait Permasalahan Ojek di Kota Batam.
SIJORIKEPRI.COM, BATAM — Permasalahan Ojek di Batam menjadi masalah besar yang menyedot perhatian banyak orang dari berbagai kalangan. Termasuk pihak Polresta Barelang, yang merupakan penanggung jawab utama keamanan Batam.
Permasalahan ojek ini bermula saat Ojek Pangkalan (OPANG) berdemo meminta Pemerintah Kota Batam memberhentikan aplikasi Gojek, dimana pada akhirnya Pemko Batam memberhentikan segala jenis Ojek on Line.
Polemik Ojek Batam tidak kunjung selesai, hingga akhirnya DPRD kota Batam, menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), yang juga mengundang pihak Polresta Barelang, Rabu, (07/06/2017).
“Saya tidak ingin Batam ini tidak kondusif. Saya hanya ingin bicara terkait keamanan Kota Batam. Batam ini jangan sampai pecah hanya karena masalah perut,” kata Wakapolresta Barelang, AKBP Muji Supriyadi SH.
“Jangan sampai ada saling bunuh-bunuhan. Saling ancam mengancam, akhirnya Batam tidak aman. Silahkan Perwako-nya di bentuk. Tapi harus Adil. Jangan lagi rapat sana, rapat sini, rapat lagi, tiada hasil,” lanjut Muji.
“Semua warga kita, baik itu ojek pangkalan dan juga ojek on Line dan lain sebagainya. Tolong semuanya satu misi. Saya hanya berharap cepat saja, jangan sampai ada terjadi sesuatu,” tambah Wakapolres Muji lagi.
“Saya tidak peduli. Siapapun yang melanggar hukum, ya saya tangkap. Kapolsek, Kasat dan semua, saya minta begitu. Bahkan saya yang akan memimpin langsung. Anarkis. Saya tangkap,” tegas Wakapolres Muji.
Selaku orang nomor dua di jajaran Polresta Barelang, Wakapolres Muji, terus saja mengingatkan kepada para Ojek, baik itu ojek pangkalan atau pun Ojek on Line, untuk tidak bersikap anarkis, merugikan diri. (SK-Nda)