– Bernaung di Dalam PSMTI Tanjungpinang.
– Kebanyakan dari Anak Bugis dan Melayu.
SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Herman (43) yang tinggal di jalan Tambak, Tanjungpinang ini patut diacungkan jempol, karena memiliki insting yang tajam dalam memupuk kekeluargaan diantara suku bangsa di Indonesia, dimana ia melakukan inovasi dalam penampilan Seni Barongsai yang dipimpinnya.
Biasanya para pemain Barongsai dimainkan para pemuda dikalangan Tionghua, namun pada Barongsai yang dipimpin Herman ini, yang bernaung di PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghua Indonesia) Tanjungpinang, justru para pemainnya hanya satu saja dari 29 orang pemain, yang dari kalangan Tionghua.
“Ya, 100 Persen bukan dari anak muda di kalangan Tionghoa. Ini kebanyakan dari anak-anak Bugis dan Melayu,” ungkapnya, usai beratraksi di acara louching BPR Dana Mulia Sejahtera, di Jalan Pos, Tanjungpinang, Senin, (22/01/2018).
Herman memaparkan, kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonssia. Jadi harus pegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kita semua sama. Barongsai ini adalah kesenian, sehingga siapa saja boleh, seperti misalnya orang melayu memainkan kesenian Batak, dan orang Batak memainkan kesenian Minang, dan sebagainya.
“Anggota tidak harus terikat dari kalangan Tionghua saja, Bebas, suku apa saja boleh, yang penting ada keinginan, hobi, kemauan, silahkan, kita terbuka,” ucapnya.
Herman berharap semua suku di Indonesia bisa bekerja sama, dan tidak membedakan satu sama lain. “Demi mempertahankan kebudayaan di Indoensia,” pungkasnya. (SK-MU)