SIJORIKEPRI.COM, DABO SINGKEP — Terkait pemberitaan pasien yang berobat di Puskesmas Desa Penuba, Kecamatan Selayar, yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan petugas di Puskesmas tersebut mangatakan kalau KIS tersebut hanya bisa digunakan di Puskesmas yang mengeluarkannya, ditanggapi Kepala Puskesmas Penuba.
Kepala Puskesmas Penuba, Kecamatan Selayar, Zulkifli, mengatakan, sebenarnya masalah ini terjadi karena mis komunikasi antara petugas Puskesmas dengan pasien yang akan berobat. Pada prinsipnya kami dari Puskesmas tidak menolak pasien yang ingin berobat.
Katanya lagi, sedangkan orang yang tidak mampu tidak memiliki kartu jaminan kesehatan tetap kita bantu. Selain itu, orang yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, bisa kita bantu untuk memiliki kartu jaminan kesehatan, apalagi ini memang masyarakat yang sudah memiliki KIS.
“Pak Hairul ini, dari data yang kami miliki memang sudah tiga kali berobat. Untuk pasien peserta KIS memang hanya boleh berobat di Puskesmas lain tiga kali dalam satu tahun, namun karena kurangnya komunikasi antara petugas dan pasien sehingga menimbulkan salah paham, dan BPJS sudah benar karena dari tahun 2017 sudah melakukan sosialisasi tentang hal ini,” ungkap Zulkifli, saat di temui SIJORIKEPRI.COM, Kamis, (25/1/2018).
Secara pribadi, lanjut Zulkifli, memang untuk kita di Lingga dengan hanya tiga kali berobat di Puskesmas lain kurang cocok, karena kita berbeda pulau dan rentang waktu serta jarak yang cukup jauh antara satu dan lainnya. Untuk pasien peserta KIS yang berobat dan tidak mendaftar pada Paskes kami di Penuba akan kita sampaikan, bukan berarti tidak obati, kita akan tetap melayani. Karena masyarakat tidak tahu dengan hal ini.
Untuk itu, Zulkifli menjelaskan, sebagai Kepala Puskesmas di Penuba, ia tetap mengintruksikan kepada petugas yang ada di Puskesmas tetap melayani pasien yang mau berobat. Baik itu, pemegang kartu KIS maupun kartu lainnya. Karena orang yang berobat tersebut tentunya orang yang lagi sakit dan butuh berobat.
“Mengingat rentang waktu dan jarak yang jauh, saya meminta kepada petugas untuk tetap melayani pasien yang mau berobat, karene yang berobat di Puskesmas Penuba banyak yang datang dari luar dan bukan dari wilayah kerja kami. seperti dari Desa Jagoh, meski Desa Jagoh masuk wilayah Puskesmas Raya, Kecamatan Singkep Barat,” terangnya.
Untuk kedepannya Puskesmas Penuba, tambah Zulkifli, kita memang ada program untuk sosialisasi baik itu, pada sistem pelayanan KIS maupun kartu kesehatan lainnya, jika ada pasien rujukan butuh pendamping juga kita akan sosialisasikan, setelah sosialisasi ini, khususnya peserta BPJS KIS, meski telah tiga kali berobat yang diluar paskes kita tetap dilayani.
Dikatakan, sosialisasi tetap kita laksanakan karena untuk memberi pencerahan kepada masyarakat, dan itu telah masuk dalam agenda kerja kami, dalam melakukan sosialisasi nanti, kita akan surati desa untuk mengumpulkan warga dan petugas akan berkunjung ke desa-desa untuk melakuan sosialisasi.
“Kita memang ada program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan dalam melakukan pertemuan untuk bersosialisasi agar masyarakat tahu,” pungkasnya. (SK-Pus)