GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
DAERAH

14 Rumah di Kota Binjai Rusak Akibat Angin Puting Beliung

×

14 Rumah di Kota Binjai Rusak Akibat Angin Puting Beliung

Sebarkan artikel ini
Angin Puting Beliung terjadi di wilayah Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara (Provinsi Sumut), mengakibatkan 14 (empat belas) rumah warga mengalami kerusakan. (Foto :

Sijori Kepri, Sumut — Angin Puting Beliung terjadi di wilayah Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara (Provinsi Sumut), mengakibatkan 14 (empat belas) rumah warga mengalami kerusakan. Peristiwa ini berlangsung pada Senin, (31/05/2021), pukul 15.30 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati, mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai menginformasikan, bahwa 2 (dua) rumah warga rusak berat dan 12 lainnya rusak ringan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kerusakan akibat angin kencang ini terjadi di 3 (tiga) kelurahan pada 2 (dua) kecamatan, yaitu Kelurahan Jati Makmur dan Pahlawan (Kecamatan Binjai Utara) dan Kelurahan Sumber Mulyorejo (Binjai Timur),” kata Dr Raditya Jati, Selasa, (01/06/2021).

BACA JUGA :  Tanah Longsor di Sukabumi 1 Warga Meninggal Dunia dan 2 Luka-Luka

Fenomena cuaca ini berdampak pada 14 KK. Sejauh ini tidak ada informasi korban luka-luka akibat peristiwa ini.

BPBD telah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan, serta masyarakat setempat untuk melakukan pendataan dan evakuasi pohon yang tumbang.

“Berdasarkan analisis prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sumatera Utara masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga esok, (02/06/2021). Sedangkan pada analisis cuaca tingkat kecamatan, 2 (dua) wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada hari ini,” ujarnya.

BACA JUGA :  Dugaan Kasus Korupsi Impor Garam Industri, 4 Tersangka Ditahan

Sementara itu, pada Senin, (31/05/2021), analisis BMKG menunjukkan adanya siklon tropis Choi-Wan yang dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia.

BMKG mengeluarkan pemutakhiran analisis wilayah dengan potensi tersebut, antara lain wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Maluku.

BACA JUGA :  Talk Show di TV One, Gubernur Ansar Bersama Ketua Umum IMI dan Manajer BRC Bahas Sirkuit F1 di Bintan

“Di samping ancaman bahaya di daratan, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di perairan. Analisis cuaca BMKG mencatat potensi prakiraan tinggi gelombang pada hingga esok hari,” sebutnya.

BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu memonitor prakiraan cuaca melalui sumber resmi, seperti Info BMKG.

“Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan, sehinngga kesiapsiagaan dan kewaspadaan dapat dilakukan sejak dini,” tutup Dr Raditya Jati. (Theophilus Yanuarto)