TANJUNGPINANG (SK) — Setelah 14 Tahun masa pembangunan, Tanjungpinang memiliki Vihara Ksitigarbha Budhisattva, yang merupakan Vihara terbesar di Asia Tenggara. Vihara yang terletak KM 13 Kijang, Kota Tanjungpinang itu, akhirnya dibuka secara resmi untuk umum, yang ditandai dengan tarian Baronsai dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, di lokasi Vihara Ksitigarbha Budhisattva, Jum’at, (10/02/2017).
Vihara Ksitigarbha Budhisattva, memiliki daya tarik tersendiri. Dengan memiliki 500 patung Lohan (murid Budha) ataupun yang biasa disebut Arahat, serta 46 patung Budha dan Dewa, lokasi Vihara Ksitigarbha Budhisattva yang berdiri megah di atas bukit itu, juga mampu menyejukkan mata.
Arahat merupakan orang yang sudah mencapai tingkat kesucian tertinggi, untuk mengikuti agama Budha. Inspirasi pembuatan patung patung itu sendiri, berasal dari kesucian para Arahat, dalam menyebarkan ajaran Budhisme di dunia.
Uniknya lagi, 500 patung Lohan ataupun Arahat itu memiliki ekspresi wajah yang berbeda, antara satu sama lainnya.
Pembina Yayasan Ling Shan Ji Yu Si, sekaligus pengelola Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Bobby Jayanto, menginformasikan bahwa, Vihara ini merupakan tempat untuk beribadah. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk tempat rekreasi wisatawan, baik lokal maupun asing.
“Setelah diresmikan hari ini Vihara akan dibuka untuk umum, yang dibuka dari hari Selasa sampai Minggu, mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB,” ujar Bobby, saat diwawancara beberapa awak media. (SK-DY)