[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
5 Warga Adhyaksa Jadi Korban “PESAWAT LION AIR JT-610”
SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Mengenang jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepri, Dr Asri Agung Putra S.H M.H, didampingi Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Natuna, Juli Isnur, gelar Doa dan Dzikir bersama Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Awak Media, di Kantor Kejaksaan Negeri Natuna, Jalan Pramuka – Ranai, Rabu, (31/10/2018) pagi.
Mengakhiri kunjungan kerjanya di Natuna, Kajati Kepri Asri Agung Putra, dijadwalkan akan melakukan Inspeksi di Kantor Kejaksaan Negeri Natuna.
Sebelum melakukan inspeksi, Kajati Kepri, Asri Agung Putra, beserta rombongan didampingi Kajari Natuna, Juli Isnur, dan segenap jajaran Kejari Natuna, terlebih dulu mengadakan Doa dan Dzikir bersama Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para jurnalis Kabupaten Natuna.
Doa dan Dzikir bersama dilakukan sebagai wujud kepedulian dan turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat, dengan rute Jakarta – Pangkal Pinang yang menelan korban sebanyak 189 orang.
Usai melaksanakan Doa dan Dzikir bersama, Kajati Kepri Asri Agung Putra, didampingi Kajari Natuna Juli Isnur, langsung menggelar konfrensi pers terkait kecelakaan yang menimpa warga Adhyaksa atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
Kajati Kepri Asri, dalam konfrensi persnya mengatakan, dalam kecelakaan tersebut termasuk di dalamnya 5 (lima) orang warga Adhyaksa ikut menjadi korban, diantaranya, 1. Andri Wiranova, Koordinator Kejati Bangka Belitung bersama istrinya, Nia Sugiono. 2. Dodi Junaedi, Kasipidsus Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang, 3. Sandhy Johan Ramadan, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang, 4. Sastiarta, Karyawan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
“Dari daftar manifes yang diterima, benar ada lima warga Adhyaksa berada di dalam pesawat, tiga orang jaksa, satu staf kejaksaan tinggi, dan satu istri jaksa,” ujarnya.
“Oleh karenanya, atas nama institusi dan pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga almarhum diterima oleh Allah SWT di sisi Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan,” tuturnya.
Mengakhiri konfrensi persnya, Kajati Asri, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para awak media yang telah menyempatkan diri hadir memenuhi undangan dalam kegiatan Doa dan Dzikir bersama tersebut. (nard)