– Berpantun Selama 10 Jam Bersama Umrah
TANJUNGPINANG (SK) — Penjabat Gubernur Kepri, Ir.Agung Mulyana, M.Sc, membuka kegiatan Pencatatan Rekor Muri Berpantun selama 10 jam, bersama Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), yang ditandai dengan pemukulan gong, yang diselenggarakan dihalaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (11/9/2015).
Untuk kegiatan Pemecahan Rekor Muri ini, Agung mengaku menyambut baik. Apalagi Kepulauan Riau sebagai negeri Maritim, telah besar dengan budaya Melayunya. Dan tidak bisa dipungkiri pula, bahwa Bahasa Indonesia yang telah menjadi pemersatu Bangsa ini berasal dari Kepri.
“Indonesia, terdiri 750 Bahasa dengan lebih dari 250 suku. Dan budaya Melayu telah berhasil mempersatukan semua itu. Terbukti Melayu telah menjadi Bahasa pemersatu,” kata Agung dihadapan undangan.
Menurut Agung, ada tiga hal terkait masalah Kemaritiman, yakni masalah Pemikiran Teknokrasi, Budaya Maritim dan Industri Maritim. Agar Kepri bisa dikenal dan dikenang sebagai Negeri yang berbudaya maritim dan pelestari budaya maritim. Agung mengajak Mahasiswa Umrah agar bisa melahirkan pemikiran-pemikiran teknokrasi kemaritiman.
“Ingat, kalau kita mau berjaya, maka informasi kemaritiman harus kita kuasai. Tujuannya agar kita bisa mengendalikan perairan dan wilayah udara kita dari masuknya pengguna-pengguna yang tidak berizin atau pengguna gelap,” tegas Agung.
Agung meyakinkan jika industri maritim terbesar di Indonesia sekarang berada di Kepri. Semua kita punya di sini (Kepri). Tinggal pemikiran teknokrat aja yang perlu kita sumbangkan ke depan. Kalau Umrah mau ikut berperan, maka dari sekaranglah Umrah ambil langkah untuk menyumbangkan pemikirannya. Agar bisa ikut andil dalam pembangunan, terutama sumbangan pemikiran untuk Gubernur yang nanti akan dipilih.
Hadir pada kesempatan ini sebagai undangan kehormatan Ketua BPK RI, Hary Azhar Aziz. Kehadirannya sengaja diundang oleh panitia karena sebagai putra asli Kepri, yang faham akan kemaritiman dan menduduki jabatan penting di pusat. Sehingga diharapkan bisa memotivasi pemuda dan pemudi Umrah.
“Disinilah sumber budaya Melayu yang kemudian menjadi dasar budaya Bangsa Indonesia ini. Saya pribadi sangat bangga menjadi anak Tanjungpinang, yang kaya dengan budaya dan adat istiadat ini,” ujar Hari.
Selain itu hadir juga Rektor Umrah Kamsir Akhlus, anggota DPRD Kepri Husnizar Hood, SKPD, FKPD tokoh masyarakat dan tokoh budaya. Dalam sambutannya, ketua BPK RI Hari Azhar Aziz mengaku bangga menjadi anak Kepri. Karena Kepri kaya dengan budaya serta adat istiadatnya. (SK-DY/R)