KEPRITANJUNG PINANGTNI

Amankan Perairan Kepri, TNI AU Kerahkan 2 Pesawat Tempur dan Helikopter Super Puma

×

Amankan Perairan Kepri, TNI AU Kerahkan 2 Pesawat Tempur dan Helikopter Super Puma

Share this article
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb Andi Wijanarko, dan jajaran bersama 2 Pesawat Tempur dan Helikopter Super Puma. (Foto : Lanud RHF)
Dua pesawat tempur yang diturunkan berjenis Hawk 100-200 dengan nomor ekor TT-0204 dan TL 0102 dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru. (Foto : Lanud RHF)

Sijori Kepri, Tanjungpinang – Amankan wilayah perairan Indonesia I, termasuk perairan Kepulauan Riau (Kepri), TNI Angkatan Udara (AU) kerahkan dua (2) Pesawat Tempur dan Helikopter Super Puma. Dua pesawat tempur yang diturunkan berjenis Hawk 100/200 dengan nomor ekor TT-0204 dan TL 0102 dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Sedangkan satu unit Helikopter Super Puma dengan nomor ekor H-3217 didatangkan dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

BACA JUGA :  Tagana Kepri Raih Juara "JAMBORE NASIONAL 2017"

Pesawat tempur ini dipimpin Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb Fardinal Umar. Selama satu pekan, 23 September hingga 30 September 2020, dua pesawat tempur ini melaksanakan patroli udara dengan nama Operasi Alur Samudra Tahun 2020.

BACA JUGA :  Lis dan Syahrul Sambut "JAMAAH HAJI TANJUNGPINANG"

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb Andi Wijanarko, mengatakan, dalam mendukung operasi tersebut, Lanud Raja Haji Fisabilillah menyiapkan Crash Team, Ground Team, dukungan Logistik dan Fuel, tim pertahanan pangkalan, serta tim Force Down yang selalu siap sewaktu-waktu terdapat situasi kritis.

”Selain 2 pesawat tempur, juga dikerahkan satu unit Helikopter Super Puma dengan nomor ekor H-3217 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor, dan satu regu Paskhas dari Batalyon 462 Lanud Roesmin Nurjadin,” kata Fardinal Umar.

BACA JUGA :  Lalai Dalam Tugas "DOKTER dan PERAWAT RSUD BINTAN di NON AKTIFKAN"

Andi Wijanarko melanjutkan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan untuk menjaga dan mengamankan wilayah udara dan laut Indonesia khususnya ALKI I dari segala bentuk pelanggaran.