Sementara itu, Andes Putra saat dikonfirmasi awak media seusai paripurna mengatakan, secara legowo menerima semua keputusan tersebut.
“Semua ini merupakan keputusan internal partai PAN, dan saya sebagai kader partai wajib menerima keputusan tersebut,” ujar Andes.
Bupati Natuna, yang juga Ketua PAN Provinsi Kepri, Hamid Rizal, menjelaskan, mengenai alasan pencopotan Andes. Dikatakannya, banyak kesalahan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Mulai dari melanggar aturan partai, hingga tidak mengikuti pedoman dalam AD ART PAN.
Namun saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Andes mengaku tidak pernah diberi surat teguran ataupun peringatan terkait kesalahannya sebagai kader partai ataupun menyalahi AD/ART partai.
Meski demikian, dirinya mengaku tetap legowo dengan keputusan terhadap pencopotan dirinya.
Mengenai hubungannya dengan tensi politik jelang Pilkada Natuna, Andes mengaku tidak tahu menahu.
“Sampai detik detik terakhir juga, saya tidak mengetahui terkait surat rekomendasi pencopotan diri saya sebagai Ketua DPRD Natuna, karena untuk rapat harian dan sebagainya, saya tidak pernah dilibatkan,” pungkasnya. (Nard)