BINTAN (SK) — Bupati Bintan Ansar Ahmad melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (25/03/2015).
Dalam pelaksanaan kerjasama mensukseskan Program Nusantara Sehat untuk memperkuat pelayanan kesehatan (Yankes) Primer yang ada di wilayah Perbatasan dan Kepulauan, selain Ansar Ahmad ada 48 Walikota dan Bupati se-Indonesia yang melakukan MoU untuk menyatukan komitmen dalam program Kemenkes RI tersebut.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) dalam sambutannya mengatakan, Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan dengan berbasis pada tim dan melibatkan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.
Program ini merupakan program lintas Kemenkes RI yang titik fokusnya tidak hanya pada kegiatan kuratif. Akan tetapi, juga mengarah kepada promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita.
Program Nusantara Sehat mengadopsi model Pencerah Nusantara (PN), sebagai inisiatif lintas sektoral yang diprakarsai oleh Kantor Urusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (KUKP-RI MDGs) dan menggabungkan tenaga kesehatan, masyarakat, sukarelawan, pemerintah.
“Semua kita gabungkan termasuk dengan pihak swasta, LSM dan pemuda dalam upaya bersama memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia, terutama di daerah terpencil,” ujar Nila F Moeloek.
Setelah mencermati model PN serta mengevaluasi program-program yang selama ini sudah dilaksanakan termasuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Team-Based. Kemenkes sangat mengharapkan, program Nusantara Sehat dapat menjadi mekanisme efektif untuk memperkuat yankes primer, terutama di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
Pendekatan yang dilakukan program Nusantara Sehat bersifat lebih menyeluruh dan melibatkan anggota tim yang berbeda latar belakang.
“Mulai dari dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya. Inilah yang dimaksud dengan pendekatan Team-Based,” ucapnya. (SK-DER/R)