Sijori Kepri, Tanjung Pinang — Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menepis isu negatif dari sejumlah Media Sosial (Medsos) dan beberapa grup Whatsapp (WA) yang mengatakan jika anugerah People Of The Year (POTY) Awards 2021 di Metro TV dan anugerah Indonesia Awards di Inews TV didapatkan karena pihak Pemprov Kepri telah membayar sejumlah uang kepada pihak TV terkait dan panitia penyelenggara.
Menurut Ansar Ahmad, hal tersebut tidak benar dan berharap isu-isu seperti itu diminta Ansar jangan sampai ada. Ansar menilai isu seperti itu sama sekali tidak mendidik, tidak membangun, dan bahkan tidak mencerminkan sebagai bahasa yang keluar dari masyarakat Melayu yang selalu mengedepankan kesantunan dalam bertutur dan bertindak, bahkan cenderung provokatif.
“Pihak panitia sudah sejak jauh hari menghubungi kita melalui undangan resmi. Dan tidak serta-merta Kepri menjadi pemenang. Tapi ada seleksi dan eliminasi secara bertahap melalui tim penilai yang kita mengenal sangat kompeten dengan bidang keilmuannya. Jangan sampai isu kurang baik yang berkembang di internal kecil masyarakat kita tersebut menciderai perasaan banyak pihak. Kita sama-sama menjaga nama tim penilai dan penyelenggara, saya yakin mereka semua memiliki integritas yang tinggi dan tidak segampang itu mengobral integritasnya hanya untuk sejumlah rupiah. Dan saya tegaskan, kita memang tidak melakukan hal seperti itu,” tegas Ansar, Rabu, (24/11/2021).
Sesuai dengan penjelasan dari undangan yang diterima Pemprov Kepri sebelumnya, bahwa jumlah total Dewan Juri untuk penilaian anugerah POTY sebanyak 7 (tujuh) orang, yang terdiri dari Presiden Direktur Metro TV, Don Bosco Selamun, Pemimpin Redaksi Metro TV, Arief Suditomo, dan CEO medcom.id, Kania Sutisnawinata.
Disamping itu ada nama Prof Dr Eko Prasojo selaku Guru Besar FISIP UI, Prof Dr Arif Satria Rektor IPB Bogor, Prof Dr dr Hari Kusnanto Epidemiolog UGM Yogyakarta, dan Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum APINDO.
Sebagaimana diketahui, bahwa Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dan para penerima anugerah lainnya telah melewati tahap demi tahap seleksi penjaringan yang dilakukan oleh 7 (tujuh) orang tim penilai untuk 34 Provinsi se-Indonesia. Diawali dengan tahap babak 16 besar, kemudian berhasil lolos ke babak 8 besar dan dilanjutkan ke babak 5 besar, hingga akhirnya dipilih 3 Gubernur terbaik.
“Mari kita selalu berfikir positif menanggapi apapun yang sedang terjadi. Agar fikiran kita lapang, sehingga ada ruang untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi yang kita miliki. Selalu saya sampaikan, mari kita bekerja dan jangan fokus pada apresiasi sehingga mengabaikan kualitas hasil. Tapi fokuslah bekerja untuk menjaga kualitas hasil, insya Allah apresiasi akan mengiringi,” pungkas Ansar. (Red)