Scroll untuk baca artikel
DAERAHHUKRIM

Aparat Diminta Turun, Intimidasi di Lahan ex TDA Lampung Tengah Terjadi, Warga Ditembaki dan Ditebas Golok

×

Aparat Diminta Turun, Intimidasi di Lahan ex TDA Lampung Tengah Terjadi, Warga Ditembaki dan Ditebas Golok

Sebarkan artikel ini
Intimidasi terhadap warga di lahan ex PT TDA (PT Tris Delta Agrindo) di Kabupaten Lampung Tengah mulai terjadi, warga minta aparat turun ke lokasi. (Foto : Ist)

LAMPUNG TENGAH — Intimidasi terhadap warga di lahan ex PT TDA (PT Tris Delta Agrindo) di Kabupaten Lampung Tengah mulai terjadi. Hal tersebut dengan adanya ancaman kepada warga yang berada di areal tak bertuan tersebut. 

Ancaman dari orang tak dikenal (OTK) itu terjadi pada Minggu sore, 27 November 2022, warga yang tengah berada di areal ex TDA tiba-tiba dihalau dengan golok.  Beruntung, tebasan golok dapat ditangkis oleh warga. 

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Selain ditebas dengan golok, warga asal Kampung Suka Jaya, Kecamatan Anak Ratu Aji, Kabupaten Lampung Tengah itu ditembaki, diduga dengan senjata laras panjang oleh oknum diduga sengaja di bayar oleh orang yang mengklaim memiliki Kebun Sawit di areal lahan ex TDA tersebut. 

Salah satu pengurus tim penyelesaian serta penertiban lahan ex TDA, Ediyanto, membenarkan terjadinya penebasan dan penembakan warga Kampung Suka Jaya oleh OTK sebanyak 3 (tiga) orang dengan wajah tertutup masker. 

“Ya, tadi sore ada warga menghubungi saya. Mereka mengaku ditebas dengan golok dan ditembaki dengan senjata laras panjang saat mereka meleles sawit di areal lahan ex TDA itu, tapi ngga kena,” kata Ediyanto, Minggu, 27 November 2022, malam.

Dia berharap pemerintah dan aparat keamanan turun ke untuk mengedukasi warga dan penggarap lahan tak bertuan ex TDA tersebut, sebelum terjadi korban jiwa. 

“Negara dan aparat diharapkan jangan melakukan pembiaran. Karena apa yang terjadi di lahan ex TDA sudah berlarut-larut dan terkesan dibiarkan begitu saja. Padahal jelas, satu orang bisa menguasai lahan ex TDA yang sampai sekarang belum jelas statusnya itu, hingga puluhan hektar,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, seorang warga inisial DR mengaku diserang oleh 3 (tiga) orang tak dikenal. Salah satunya menebaskan golok ke lehernya, namun berhasil ditangkis. 2 (dua) orang lainnya menenteng senjata laras panjang. Karena takut, ia melarikan diri dan ditembaki oleh OTK tersebut.

“Hampir saya mati ditebas golok, untung saya tangkis, goloknya jatuh. Udah itu, saya lari, saya dilempar dengan golok tapi ngga kena, dan saya dengar mereka nembak, dor dor dor suaranya, untung saya ngga kena,” ungkap DR.

DR menjelaskan, setelah kejadian itu, isterinya didatangi Ketua RT bernama Sur, Ketua RT itu menyampaikan pada isterinya agar DR diminta datang ke rumah Ketua RT sehabis Magrib.

“Saya disuruh Pak RT ke rumahnya, kata Pak RT, Matori adeknya Yanto laporan ke Pak RT bahwa saya dituduh ngambil sawitnya Yanto di lahan bekas PT TDA. Setelah saya datang ke rumah RT, Matorinya ngga ada,” jelasnya.

Diketahui, bahwa lahan ex TDA sepengetahuan warga dikuasai dan digarap tanpa izin. Saat ini penggarap diduga menggunakan tangan oknum guna menakut-nakuti atau mengintimidasi warga, agar tidak berada di areal lahan bekas perusahaan perkebunan tersebut. 

Bahkan, kendaraan milik petani yang hendak mencari rumput untuk pakan hewan ternaknya mengalami kerusakan parah. Dimana ban motor dirobek dengan senjata tajam dan selang bensin pada motor yang dibacok putus teriris. 

“Ban motor saya sepertinya dibacok-bacok, entah siapa yang bacoknya. Kedua ban motor sudah robek dan selang bensin putus diiris,” kata Eko, warga Kampung Suka Jaya. 

Dia mengaku, bahwa kejadian itu, dirinya sedang mencari rumput di Perkebunan Sawit areal lahan ex PT TDA. Sebelumnya, dia pun sempat mendengar ada suara tembakan berulang kali. 

Tak berselang lama, dari suara tembak-tembakan di lahan ex TDA itu, ia mengaku mendapati kedua ban sepeda motornya robek dibacok. 

“Saya keliling mencari rumput, motor saya taro di areal Kebun Sawit ex TDA. Terus saya dengar ada suara tembakan dan saya takut ada peluru nyasar. Pas saya mau ambil motor, saya lihat bannya seperti habis dibacok,” jelasnya.

Hal itu dibenarkan oleh orang tua Eko, bahwa sepeda motor anaknya telah dibacok, sehingga kedua bannya robek dan selang bensin putus teriris, namun belum diketahui orang yang telah melakukan pembacokan satu unit sepeda motor tersebut. (Tri)

Share and Enjoy !

Shares
Shares