LINGGA (SK) — Usai pelaksanaan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dan rapat di Kantor Bappeda Linga, Bupati dan Wakil Bupati Lingga, menggelar malam syukuran di Halaman Perkantoran Bupati Lingga, Jumat ,(19/02/2016) malam. Pada malam syukuran tersebut Bupati Lingga, memaparkan program 100 hari kerjanya sebagai Bupati Lingga.
Dalam sambutannya, Bupati Lingga, H Alias Wello, S.IP, mengatakan, di pemerintahannya kita akan bergerak cepat, usai acara serah terima jabatan saya langsung menggelar rapat dengan sejumlah investor baik itu dari dalam mau pun luar negeri, selanjutnya, Sabtu (20/02/2016) saya bersama Wakil Gubernur Kepri mengunjungi Desa Pekajang, dan kunjungan ini sudah menjadi fokus kita,” ucapnya, Jumat, (19/02/2016) malam, di Halaman Perkantoran Bupati Lingga, Daik Lingga.
Kujungan ke Desa Pekajang ini, kata Alias Wello, sesuai dengan arahan Gubernur Kepri H M Sani, pada saat pidato beliau pada saat pelantikan kami kemarin, bahwa kita harus betul-betul fokus tanpan melalaikan pekerjaan lainnya, terhadap Desa Berhala dan Desa pekajang yang masih menyimpan potensi untuk dikliem oleh provinsi tetangga kita. Untuk itu kita akan mengunjungi desa pekajang, karena Provinsi tetangga sedang menyiapkan gugutannya untuk mengambil Pulau pekajang.
“Pulau Pekajang ini menyimpan sutu potensi kekayaan alam yang sangat luar biasa bagi Kabupaten Lingga khususnya dan Provinsi Kepri pada umumnya. Di pulau pekajang terdapat suatu tambang yang sangat kaya sekali yakni, Timah, dan kami tahu persis, bahwa diperairan tersebut sering terjadi pencurian terhadap kekayaan alam yang kita miliki. Oleh sebab itu, kita akan meninjau, karena perkembangan terakhir di pulau tersebut, bahwa Provinsi Babel telah melangkah jauh dengan membuat patok bahwa sebagian dari wilayah pulau tersebut adalah wilayah mereka,” papar pria yang akrab dengan sapaan AWe ini.
Ini adalah sebuah proses panjang dalam kita membentuk Kabupaten Lingga, yang hampir memasuki usia 13 tahun, lanjut AWe, dan kita melihat bahwa pembangunan-pembangunan masih harus terus ditingkatkan dan disempurnakan, dan hal ini tentu memerlukan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cergas. Jika tanpa komitmen yang kuat rasanya pembangunan di Kabupaten Lingga ini akan berjalan ditempat.
“Kita menyadari dengan semangat itulah kita di Kabupaten Lingga yang memiliki lebih dari 500 pulau baik itu yang sudah berpenghuni maupun yang belum di diami, merupakan satu tantangan bagi kita untuk mempercepat akslarasi pembangunan sampai ke desa-desa. Dan kita juga menyadari dengan keterbatasan yang dimiliki saat ini kita betul-betul diuji untuk memanfaatkan peluang sumber daya yang ada pada kita. Untuk itu, dalam prosesi sertijab, kami mengundang anggota DPR-RI, serta beberapa investor untuk ikut dalam kegiatan ini. Dalam perjalanan, kami telah memaparkan berbagai hal, dengan harapan akan menjadi pertimbangan dan perhatian jika nanti kembali lagi ke Jakarta, hal ini bagi bantuan-bantuan untuk percepatan pembangunan bagi Kabupaten Lingga,” ungkapnya.
Salah satu hal, yang sangat membesarkan hati kami, ujar AWe lagi, adanya lampu hijau yang diberikan. Hal ini sesuai dengan komitmen kami dalam putaran-putaran kampanye kami yang lalu yang fokus pada dua titik yakni, pendidikan gratis dan kesehatan gratis, dan kita juga menyadari dengan keterbatasan yang dimiliki seperti sarana dan prasarana, untuk itu, kita mengharapkan bantuan-bantuan dari pusat.
“Dari pengakuan Anggota DPR-RI secara terbuka, beliau akan memperjuangkan untuk pengadaan satu unit kapal yang diperuntukan bagi rumah sakit terapung di Kabupaten Lingga, untuk satu buah rumah sakit terapung ini biaya yang dibutuhkan sebesar Rp80 milyar, yang insyaalah pada tahun depan telah dapat direalisasikan,” tuturnya.
Terakhir Alias Wello menyampaikan, antara saya dan Nizar, telah terbiasa dikaki lima, sehingga diantara kami tidak ada yang terlalu formal. Jadi mana yang wajar dan mana yang sanggup yang dapat kami kerjakan kami laksanakan. Saat saya bersama investor melakukan rapat, Wakil Bupati Nizar, bersama Wakil Gubernur melakukan peninjauan di Kecamatan Lingga utara, guna melihat berbagai persiapan kita kedepan, yaitu ketahanan pangan. Kita mau menjadikan Kabupaten Lingga merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai lumbung beras, dan saya berkomitmen bersama Nizar bahwa 6 bulan kedepan kita telah bisa panen padi.
“Hal ini program yang tidak main-main dan harus mempunyai komitmen, dan ini tidak dibiayai oleh APBD Lingga, untuk mewujutkan hal ini. Saya membawa salah seorang yang telah mendapat gelar “Pahlawan Untuk Indonesia” pada tahun lalu, yang dianugrahkan oleh MMCTV, yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kala, yakni, bapak Ady Indra Pawennari, yang akan menjadi motivator bagi masyarakat setempat dalam mecetak sawah. Jadi untuk 100 hari kerja Bupati, kita fokus pada konsolidisi, kordinasi dengan aparatur yang ada, yang kedua kita akan melakukan penguatan dari visi misi kita dalam kampanye lalu, selanjutnya kita akan menyiapkan program penyiapan APBD 2016, untuk itu kita akan terus berpacu dengan waktu demi mewujutkan semuanya,” pungkasnya. (SK-Pus)