BATAM – Hujan lebat yang mengguyur Kota Batam pada Senin, 14 Oktober 2024, menyebabkan banjir di hampir seluruh wilayah kota, dari jalan raya hingga perumahan, mengejutkan warga. Kejadian banjir kali ini tidak hanya disebabkan oleh intensitas hujan, tetapi juga disinyalir akibat ulah pengusaha yang melakukan pembabatan lahan secara masif.
Banjir terjadi di banyak titik kota, mulai dari Simpang Panbil, pintu masuk ruko Taman Niaga, simpang Kepri Mall, kawasan Ocarina, Patung Kuda Sungai Panas, Bengkong, bawah Fly Over, hingga kantor-kantor pemerintahan seperti Dinas Perhubungan dan Lapas Perempuan. Kendaraan roda dua dan empat terjebak, dan aktivitas warga terganggu.
Andy, seorang warga Batam yang melintas dari arah Batu Aji menuju Batam Center, mengatakan bahwa banjir di Batam bukanlah kejadian yang baru. Menurutnya, setiap kali hujan turun, banjir selalu melanda kota. Namun, ia menegaskan bahwa penyebab banjir bukan semata-mata karena hujan, melainkan juga diduga karena pembabatan lahan oleh pengusaha yang berambisi memperluas bisnis mereka.
“Menurut saya, ini bukan hanya karena hujan. Hujan itu kuasa Tuhan, tapi ada juga penyebab lain, seperti manusia yang membabat lahan sembarangan demi bisnis. Contohnya di Tembesi Tower, setiap kali hujan, banjir setinggi dada orang dewasa terjadi karena PT yang sedang membangun bisnis di sana,” ungkap Andy dengan nada kesal.
Ia menilai bahwa izin pembangunan yang dikeluarkan tanpa memperhitungkan dampak lingkungan menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir yang semakin parah di kota Batam. Andy, bersama warga lainnya, berharap pemerintah dapat lebih serius menangani masalah banjir ini dengan meninjau ulang aktivitas pembabatan lahan yang tidak terkendali. ***