ANAMBAS (SK) – Sebanyak delapan unit traktor roda dua dengan panjang 2.745 mm, lebar 770 mm, 1163 mm, berat 138 kg, yang didapat atas pemberian hibah dari Pemerintah Pusat, untuk masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), yang bergerak di bidang pertanian.
Bantuan nantinya akan di distribusikan kepada beberapa Desa, yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta memiliki hamparan lahan persawahan yang cukup luas. Traktor tersebut untuk para petani yang bekerja sebagai petani sawah. Sejauh ini, dari 52 Desa di Kabupaten Kepulaun Anambas, hanya 1 (satu) Desa yang sudah memiliki BUMDes. Berdasarkan petunjuk teknis dari pemerintah pusat yang berhak mendapatkan bantuan tersebut, yakni bagi Desa yang memiliki hamparan pertanian yang luas.
“Bantuan tersebut akan diserahkan kepada Desa yang sudah ada BUMDes-nya. Jika dinilai dari wilayah, Besar kemungkinan Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur akan mendapatkan tiga unit, Desa Mampok Kecamatan Jemaja akan mendapatkan Tiga unit dan Dua unitnya lagi akan di serahkan ke Desa Teluk Bayur Kecamatan Palmatak,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ir. Eko Sutarso, saat di jumpai Sijori Kepri di Tarempa, Jumat, (01/04/2016).
Eko menambahkan, saat itu bukan hanya traktor saja yang didapatkan. Selain Traktor, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, juga memberikan 1 (satu) unit Kapal Jenis Viber dengan Bobot 13 GT untuk dikelola oleh BUMDes. Kini kapal tersebut masih dititifkan di Desa Bayat, Kecamatan Palmatak. Penitipan kapal tersebut di ketahui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten kepulauan Anambas.
”Bantuan tersebut tidak dikelola oleh kelompok tani, namun bantuan itu akan di kelola oleh pihak Desa melalui BUMDes. Bantuan itu boleh juga disewakan kepada pihak yang membutuhkan, seperti masyarakat yang bergerak dibidang pertanian,” papar Eko.
Meskipun bantuan tersebut diserahkan ke pihak Desa dan akan dikelola oleh Bumdes, namun kata Eko, itu akan tetap diawasi oleh pihak Pemerintah Daerah. Diakuinya (Eko, Red), pihaknya tidak pernah mengajukan bantuan itu ke pemerintah pusat, tapi ia sangat berterima kasih dengan adanya bantuan itu. Sebab bisa membantu para petani lokal dan menambah pendapatan bagi BUMDes itu sendiri.
“Awalnya terkejut tiba-tiba kita dapat bantuan 8 unit Traktor dan 1 unit Kapal, tapi disebalik itu kita juga bersyukur karena Pemerintah pusat telah memperhatikan kita. Setelah bantuan ini diketahui oleh masyarakat, Sekarang ini kami menjadi kewalahan melayani permintaan dari masyarakat, sebab bantuan itu sangat terbatas jumlahnya,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini, Traktor tersebut masih tersimpan di kantor BPMD. Sebab masih menunggu sejumlah Desa membentuk Bumdes. Pihaknya tidak berani menyerahkan ke pihak manapun sebelum syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat terpenuhi.
“Bagi Desa yang belum ada BUMDes nya, Semoga secepatnya dibuat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan tersebut sudah dapat diserahkan,” ucapnya.
Kepada seluruh Pengelola Bumdes Eko berharap, kiranya bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan benar serta tepat sasaran.
“Artinya, bantuan tersebut boleh di sewa, namun tidak boleh diperjual belikan. Untuk anggaran perawatan, itu sudah menjadi tanggunag jawab Bumdes,” tandasnya. (SK-BAS)