LINGGA (SK) — Dabo Singkep telah memiliki 50 orang menjadi nasabah Bank sampah. Keberadaan Bank sampah yang baru saja dibangun di kota Dabo Singkep ini, bertujuan guna mengatasi persoalan sampah sehari-hari, terutama yang berada ditengah kota, agar kebersihannya tetap terjaga.
“Dengan berdirinya Bank sampah ini, tentunya sangat membantu Kabupaten Lingga dalam mencanangkan meraih Adipura Buana tahun 2017 mendatang, dan Dabo Singkep sebagai titik penilaiannya,” ungkap, Junaidi Adjam, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lingga, kepada awak media.
Sampah dari rumah tangga, kata Junaidi, yang dikumpulkan oleh para ibu rumah tangga, merupakan sampah utama yang di terima oleh Bank sampah. Kemudian, sampah tersebut dipilah-pilah baru di antar ke Bank sampah, berikutnya sampah yang telah diterima oleh Bank sampah akan pilah kembali, serta ditentukan berapa perkilonya.
“Dengan begitu, kaum ibu ada aktivitas dalam sekala ekonomi, dan ada nilai ekonomi bagi masyarakat. Jika dulu sampah tidak mempunyai nilai jual hanya di buang disembarang, sekarang ini sampah tersebut dapat menghasilkan uang,” terangnya.
Sampah organik, lanjut Junaidi, adalah sampah yang paling utama diterima di Bank sampah. Sampah sisa makanan, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dapat di jadikan pupuk. Sementara sampah non organik, seperti bahan plastik, kaleng minuman serta botol bekas, semua sampah ini nantinya akan didaur ulang. Untuk daur ulang ini, BLH Lingga nantinya akan bekerja sama dengan para pengepul, jika nanti sudah menjadi sekala besar tidak menutup kemungkinan akan di eksport sendiri.
”Untuk formula saat ini, kita baru mengumpulkan dan ditampung oleh pengepul yang sudah kita siapkan 3 titik lokasinya,” paparnya.
Untuk lokasi induk Bank sampah, berada di pertigaan jalan pahlawan, tambah Junaidi, sementara yang dua lainnya berada dilokasi dekat SMA Negeri 1 Dabo, dan satunya lagi ditempatkan tidak berapa jauh dari simpang pertigaan SD Negeri 002 Dabo. Untuk menjadi anggota Bank sampah ini, harus menjadi nasabah dulu, dan nasabah akan memiliki buku.
“Penjualan sampah tersebut ditabung, dan hasilnya akan dihitung satu bulan sekali,” unggahnya. (SK-Pus)