LINGGA (SK) — Dari survei yang dilakukan di 13 buah rumah sarang walet, ditemukan 11 rumah yang banyak mengandung jentik-jentik nyamuk aedes. Untuk memberantas dan berkembang biaknya nyamuk aedes aegiypti serta penularan penyakit BDB dari nyamuk aedes ini, maka Dinas kesehatan (Dinkes) Lingga melakukankan Fogging, di Desa Pancur, Kecamatan Lingga utara.
“Dalam dua Minggu terakhir hingga hari ini, ada 16 penderita yang positif DBD. 3 diantaranya orang dewasa, 12 anak-anak, dan 1 bayi,” ungkapnya, dr. Ignasius Luti, Kepala Dinas Kesehatan Lingga, disela-sela melakukan Foging di Kelurahan Pancur, Sabtu, (01/10/2016).
Meski telah melakukan fogging di Desa Pancur ini sebanyak tiga kali dalam 1 bulan, kata Luti, namun Fogging kembali kami lakukan, terutama area yang ditemukannya penderita DBD. Ternyata, sumber jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang terbanyak kami temukan di rumah walet. Dan tidak salah lagi, yang menularkan virus dengue tersebut sepertinya berasal dari nyamuk aedes, yang tumbuh subur di rumah-rumah walet tersebut.
“Fogging yang dilakukan kembali itu, diarea ditemukan penderita BDB. Dan penularan BDB tersebut, sepertinya berasal dari nyamuk aedes yang berkembang biak di rumah walet tersebut,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Luti, pihaknya telah memberi tahu ke pemilik rumah walet, agar tempat penampungan airnya segera di kuras, dan harus sering dipantau keberadaan jentik nyamuk. Selain melakukan Fogging, kita sekalian sosialisasikan ke masyarakat untuk meluangkan waktunya mengecek bak penampung air dan melakukan gerakan 3 M, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur benda-benda yang berpotensi menampung genangan air.
“Kemudian, apabila ada masyarakat terutama anak-anak menderita demam dengan suhu tubuh yang tinggi, harus segera melakukan pemeriksaan ke tenaga medis,” unggahnya. (SK-Pus)