BATAM – Berbagai elemen yang sebelumnya tergabung dalam Tim Organik Sani-Nurdin (SANUR) pada Pilkada Kepri 2015 kembali bersatu di Kota Batam untuk mendukung pasangan calon Ansar-Nyanyang dalam Pilkada Kepri 2024.
Kelompok ini, yang menyebut diri mereka sebagai “Anak Ayah Sani,” kini aktif mengajak masyarakat untuk memilih pasangan nomor urut 1, Ansar-Nyanyang, melalui pendekatan langsung dari pintu ke pintu.
“Kami memilih metode face to face dan door to door untuk langsung bertemu lapisan masyarakat bawah,” ujar Junaidi Tanjung, anggota tim militan SANUR dan mantan Sekretaris DPD Solidaritas Anak Tempatan (SOLTAN) Kota Batam, pada Kamis (24/10/2024) malam.
Selain mendukung Ansar-Nyanyang, Junaidi menyebut bahwa kelompok ini juga turut berkampanye untuk pasangan Amsakar-Li Claudia (Asli) dalam Pilkada Batam. “Untuk Pilkada Batam, kami mendukung kemenangan pasangan Asli,” jelasnya.
Junaidi menegaskan bahwa mereka bersama berbagai elemen masyarakat akan mengawal suara untuk pasangan Ansar-Nyanyang, yang mereka sebut Pasangan Sayang, serta pasangan Asli di Batam. “Kami akan bergerak masif selama sisa waktu sebulan ini,” tambahnya.
Senada dengan Junaidi, Burhanudin atau Buyung, tokoh masyarakat di Tiban Lama, juga berkomitmen untuk memenangkan pasangan Sayang dan Asli. Ia menyebut Kelurahan Tiban Lama dan Kecamatan Tiban Kampung sebagai basis suara SANUR yang akan diarahkan untuk kedua pasangan tersebut.
“Wilayah ini merupakan kantung suara SANUR. Pada Pilkada kali ini, akan kami jadikan kantung suara untuk Pasangan Sayang dan Asli,” tegas Buyung.
Baik Junaidi maupun Buyung merupakan bagian dari gerakan 1Kepri yang diprakarsai oleh Riny Fitrianti, kader DPW Gerindra Kepri sekaligus putri bungsu mantan Gubernur Kepri, HM Sani. Belum lama ini, para pendukung pasangan Sayang dan Asli mengadakan pertemuan di Tiban Raya, Sekupang, untuk membahas strategi kemenangan.
Pada kesempatan tersebut, Riny Fitrianti memaparkan visi, misi, serta program yang dirancang Ansar-Nyanyang untuk pembangunan Kepri lima tahun ke depan. Riny mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan Ansar, terutama mengingat masa jabatan periode pertama Ansar sempat terhambat oleh pandemi Covid-19.
“Pak Ansar telah berusaha sebaik mungkin di tengah keterbatasan waktu dan anggaran, dengan pembangunan yang merata di seluruh kabupaten dan kota. Keberlanjutan pembangunan ini adalah alasan kami mendukungnya kembali memimpin Kepri untuk lima tahun ke depan,” pungkas Riny. ***