BATAM

Bersama BNN, Gubernur Ansar Launching Kawasan Industri Panbil Bersinar Pertama di Indonesia

×

Bersama BNN, Gubernur Ansar Launching Kawasan Industri Panbil Bersinar Pertama di Indonesia

Share this article
Bersama BNN, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Perwakilan CEO Panbil Group melaunching Kawasan Industri Panbil Bersinar Pertama di Indonesia. (Foto : Ist)
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad Bersama Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose. (Foto : Ist)

Batam, Sijori Kepri — Bersama BNN, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Perwakilan CEO Panbil Group, menetapkan sekaligus melaunching Kawasan Industri Panbil Kota Batam menjadi kawasan Bersih Narkoba (Bersinar) pertama di Indonesia.

Penetapan Kawasan Industri Panbil Bersinar Pertama di Indonesia ini ditandai dengan penekanan tombol touchscreen bersama oleh Kepala BNN Kepri, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Perwakilan CEO Panbil Group, di Hotel Best Westren Panbil, Kota Batam, Jumat, 22 Juli 2022.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose, mengatakan, dengan dilakukannya penetapan kawasan industri bersih narkoba merupakan inofasi pengembangan dari program sebelumnya yang telah dibentuk BNN, seperti Desa dan Kelurahan Bersinar. 

“Hanya saja program ini masih perlu untuk terus dimaksimalkan, termasuk untuk membendung ancaman kepada para pekerja. Karenanya perlu juga, industri kita intensifkan dengan melaunching program Bersinar di Kawasan-kawasan,” kata Petrus Reinhard Golose.

BACA JUGA :  Temui Para Demonstran, "NURDIN AKAN TINJAU ULANG TARIF LISTRIK"

Dijelaskan Petrus, keberadaan pihak swasta dan stakeholder sangat berperan besar, dalam upaya bersama memberantas dan memutus mata rantai penyebaran narkotika di Indonesia.

Apalagi narkoba saat ini terus menjadi ancaman luar biasa, dimana penyalahgunaanya makin menghawatirkan.

“Meski begitu, dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, kita akan berhasil melawan peredaran gelap narkoba,” ujar Petrus, yang tak henti-hentinya memuji Gubernur Ansar Ahmad karena sangat komit memberantas peredaran narkoba di Kepri.

Panetapan Kawasan Indutri Panbil Kota Batam Provinsi Kepuluan Riau ditetapkan menjadi kawasan Bersih Narkoba (Bersinar) pertama di Indonesia ini juga ditandai dengan dilantiknya 28 Penggiat Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) Kawasan Khusus Panbil, berdasarkan SK yang dikeluarkan BNNP Provinsi Kepri selaku pelindung.

Usai pelantikan, selanjutnya dilakukan penandatangan SK Penetapan Kawasan Industri Panbil, yang disaksikan langsung Kepala BNN dan Gubernur Kepri.

BACA JUGA :  Kementerian ATR/BPN Targetkan Tata Ruang Ekslusif dan Sosialisasi PP No 21 Tahun 2021 di Batam

Kemudian, langsung  dilakukan pemakaian jaket BNN, penyerahan plakat dari Kepala BNN, Gubernur Kepri, dan CEO Panbil Group.

Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad mengakui, kalau di Provinsi Kepri terdapat banyak sekali kawasan industri. Dimana sebagian masyarakat Kepri, menggantungkan hidupnya dengan bekerja dikawasan industri tersebut.

Banyaknya kawasan industry, lanjut Ansar, tentu tidak menutup kemungkinan kalau kawasan industri tersebut, tidak lepas dari ancaman peredaran gelap narkotika dan sejenisnya. 

“Karenanya, perlu membentengi 37 kawasan industri yang tersebar di Kepri dengan jumlah terbanyak di Kota Batam dari ancaman peredaran narkoba. Bahkan kedepan, kita akan rencanakan semua kawasan industri di Kepri harus bersih narkoba,” ujar Ansar.

Masih kata Ansar, saat ini industri kita tengah menghadapi 7 (tujuh) permasalahan. Diantaranya, tingginya harga bahan baku, perlunya penambahan akses jalan dan pelabuhan yang terintegritas. Selanjutnya, kurangnya utility seperti listrik, air, gas dan pengolahan limbah.

BACA JUGA :  BP Batam Minta ATB Jangan Lakukan Penggiliran Suplai Air ke Pelanggan

Berikutnya, menyiapkan sumber daya manusia industri yang kompeten, mengubah pola pikir atau mindset masyarakat tentang limbah.

Dimana limbah tidak semata dimusnahkan, tapi saat ini bisa diolah kembali menjadi bahan baku industri lainnya.

Kemudian, industri kecil dan menengah masih membutuhkan revitalisasi teknologi agar produktivitasnya lebih meningkat dan efisien. Dan yang terakhir akses pasar dan tekanan impor.

“Dengan upaya bersama, kita semua tentu akan bisa menghadapi tantangan dan ancaman permasahalan yang dihadapi kawasan industri,” pungkas Ansar.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, Kepala BNN Provinsi Kepri, Brigjen Pol Hendry Parlindungan Simanjutak, CEO Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang diwakili Jeremy Purba. [Fik]