BINTAN (SK) — Kabupaten Bintan berhasil memboyong trofi Adipura tahun 2015 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Trofi yang sudah lama diidam-idamkan masyarakat Bintan ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kepada Penjabat Bupati Bintan, Doli Boniara, di Jakarta, Senin (23/11/2015).
Sejak tahun 2013 hingga tahun 2014, Bintan hanya mampu mendapatkan sertifikasi. Namun, berkat kerjasama seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Bintan, pada tahun ini Bintan berhasil menyabet piala bergengsi mengenai kebersihan dan kepermaian daerah kabupaten/kota di Indonesia tersebut. Lebih membanggakannya
Doli mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan jerih-payah bersama semua pihak. Termasuk juga komitmen masyarakat Bintan dalam menjaga kelestarian lingkungannya. “Saya hanya menerimanya, tapi piala Adipura ini kebangaannya milik kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Bintan,” ujar Doli kutipan dari laman batampos.co.id.
Harapan besar setelah memoboyong Adipura, kata Doli, adalah melihat Kabupaten Bintan semakin bersih, lestari dan permai. Apalagi selama ini, Pemerintah Kabupaten Bintan begitu proaktif terhadap segala kegiatan yang menunjang kebersihan lingkungan. Semisal pengadaan tong-tong sampah di masing-masing desa hingga motor roda tiga pengangkut sampah.
“Pemerintah sudah mengupayakan sebagaimana fungsinya. Sekarang tugas kita semua untuk memanfaatkan fasilitas itu untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Dengan begitu, tentu akan menjadi mudah kerja-kerja untuk mempertahankan piala Adipura di tahun depan,” ungkap Doli.
Keberhasilan mendapatkan piala Adipura, lanjut Panca, sebagai bentuk apresiasi atas upaya perbaikan serta evaluasi yang terus dilakukan pihaknya untuk terus mengupayakan agar piala Adipura berhasil diraih. “Sudah lama mengincar Adipura, dan tahun ini kami berhasil. Semua berkat kerja sama semua pihak, hingga kita berhasil meraihnya untuk kali pertamanya,” tambahnya lagi.
Ia juga menjelaskan, penilaian dalam Adipura tahun ini bertambah menjadi 3 tahapan yang dilaksanakan secara bertahap. Pertama, pada penilaian pantau I yang dilaksanakan pada November 2014, kemudian dilanjutkan penilaian Pantau II oleh tim yang sama dari kementrian pada bulan April 2015, setelah itu baru dilakukan verifikasi oleh tim independen langsung dari Kementrian bersama lembaga lainnya pada bulan Oktober 2015.
“Tahapan mekanisme penilaian Adipura tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari Pantau I dan Pantau II ada penilaian tambahan yaitu verifikasi daripada Pantau I dan II oleh tim independen dari Kementrian, dan Alhamdulilah kami mampu meraih piala Adipura dengan penilaian diatas rata-rata,” kata Panca. (SK-WR/muf/bpos)