BATAM (SK) — Pemko Batam segera selesaikan Honorer K2 – Terbitkan SK CPNS – dan berikan SK CPNS secara menyeluruh/tidak bertahap. Demikianlah bunyi spanduk yang dibentangkan oleh pendemo yang terdiri dari Para Guru Honorer K2, di depan Kantor Walikota Batam, Kamis (28/5/2015). Bertahun sudah mereka menunggu SK keluar dengan sabar, namun SK pun tak kunjung terbit, hingga saat mereka melakukan demo hari itu.
Orasi demi orasi digelar dengan penuh semangat, yang juga diiringi isak tangis dan airmata penuh haru, namun hingga waktu berselang lama, orang nomor satu di Pemko Batam pun tak kunjung tiba menemui mereka. Walau pada ujungnya ada juga arahan dari dalam Kantor Walikota, bahwa mereka diterima 5 perwakilan saja untuk rapat di dalam.
Dengan penuh semangat ke lima perwakilan pun masuk ke dalam Gedung Walikota. Usut punya usut ternyata Bapak Walikota pun dinyatakan tidak berada di tempat. Begitu pula dengan kepala BKD M Sahir juga tidak berada ditempat. Akhirnya mereka hanya bisa diterima oleh sekretaris BKD, Alwi dan stafnya, dimana pertemuan tersebut tidak bisa membuahkan hasil memuaskan bagi pendemo.
Perwakilan pendemo pun keluar ruangan dengan wajah sedih, yang akhirnya para orator merekapun menggelar orasi ulang sebentar. Ketika mereka sedang ulang orasi, tiba – tiba muncul Wakil Walikota Batam Rudi SE, yang ujungnya hanya mau ngomong di bawah tanpa bersedia naik ke atas panggung mobil pick up,walau sudah di jemput oleh beberapa pendemo perempuan untuk naik ke atas panggung.
“Ayolah pak naik kesana, jawab tuntutan kami pak wawako,” pinta beberapa pendemo berharap penuh.
Wawako Rudi pun tetap tidak mau.
“Apa juga yang mau saya sampaikan. Saya hanya wakil walikota. Ini adalah kewenangan walikota. Terus saya disuruh naik mau ngomong apa. Untuk masalah Honorer K2 ini, saya sudah merasa buntu. Tidak tahu jalan apalagi,” ungkap Wawako Rudi pada pendemo, hingga akhirnya datang kemarahan Rudi saat di singgung Ketua DPRD sudah keluarkan rekomendasi agar Walikota terbitkan SK.
“Apaaaaaa ? ? ? ? ? Apa bilang tadi siapa mau pasang badan ? Siapalaaaaah yang mau pasang badan buuuuu !,” kata Rudi dengan mimik nampak jengkel.
“Suruh – suruh – suruh . . . .Cak Nur kemari. Pergi lah kalian kesana. Panggil Cak Nur dan saya tunggu di lantai 4, kita ngomong – ngomong di dalam sana saja. Panggilah ! Saya tunggu Cak Nur ya,” ungkap Wawako Rudi sambil berlalu menuju ke dalam kantor walikota tinggalkan pendemo.
Tidak berselang lama, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto SH.MH pun tiba di kantor Walikota Batam, langsung menuju ruang Rapat lantai 4.
Namun sayang di sayang, rapat yang berlangsung terbuka tersebut pun menjadi tertutup, karena Wawako Rudi tidak bersedia ada pihak lain ada di dalam ruang tersebut, sampai pihak LSM Pendamping pendemo pun terpaksa harus keluar dari ruang rapat. Seperti halnya ketika rapat di ruang BKD, dimana pihak BKD usir wartawan Sijori Kepri dari ruang rapat. (SK-NA)
LIPUTAN BATAM : NDORO AYU
EDITOR : RUSMADI