LINGGA (SK) — Dalam rangka Kampanye stop narkoba melalui media tatap muka bagi masyarakat di Kabupaten Lingga, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri, kembali menggelar kegiatan di Gedung Nasional Dabo Singkep. Kegiatan kampanye stop narkoba ini, adalah yang kedua kalinya dilaksanakan setelah sebelumnya dilaksanakan tes urine di Pemkab Lingga.
Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam sambutannya mengatakan, dalam pemberantasan masalah Narkoba, Pemerintah Kabupaten Lingga cukup serius. Hal ini dibuktikan dengan mendukung beberapa Kegiatan BNN.
“Baru 8 bulan kami menjabat, sudah dua kali kita datangkan BNN Ke Lingga. Pertama tes urine di Daik Lingga, dan yang kedua ini di Dabo Singkep,” ungkapnya, di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Kamis, (13/10/2016).
Kecemasan Pemerintah Kabupaten Lingga, kata M. Nizar, terhadap peredaran Narkoba ini, sangat beralasan. Hal ini mengingat Provinsi Kepri di Indonesia, masuk dalam peringkat empat untuk peredaran narkoba. Untuk pencegahan dan pemberantasan Narkoba ini, perlu dilaksanakan oleh semua stakholder di setiap SKPD, serta badan dan lembaga Pemerintah lainnya di jajaran pemerintah Kabupaten Lingga. Saat dilakukan tes urine terhadap 200 pegawai, hasilnya negatif semua. Namun, bukan berarti kita bebas dari narkoba. Apalagi, dengan masih ditemukan pelaku tindak kriminal narkoba tersebut.
“Hasil tes urine kemarin terhadap pegawai, hasilnya negatif. Namun, tetap harus waspada. Apalagi, masih ada ditemukan pelaku tindak kriminal narkoba. Kita ini daerah kepulauan dan banyak pelabuhan tikus. Ini yang dapat dijadikan pintu masuk bagi para mafia bandar narkoba,” terangnya.
Ditempat yang sama, Kepala BNN Provinsi Kepri, yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum BNN Kepri, Bambang Jadmoko, mengatakan, dampak dari pengguna narkoba tersebut sangat membahayakan. Hampir 30-40 orang perhari meninggal, karena Narkoba. Bahkan, tidak sedikit generasi muda yang hancur karena Narkoba. Apalagi peredaran Narkoba ini, sudah masuk ke sekolah-sekolah yang menyentuh anak-anak, ini yang harus kita jaga bersama.
“Kecemasan Presiden terhadap peredaran narkoba ini, menjadikan Indonesia sebagai negara darurat narkoba, dan harus didukung oleh kita semua,” paparnya.
Turut hadir bersama rombongan BNN Kepri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, AKBP Ahmad Yani, dan 200 orang peserta yang mengikuti kegiatan, mulai dari pelajar, kepala sekolah, hingga para Kepala SKPD di Kabupaten Lingga. (SK-Pus)