BINTAN (SK) — Bupati Bintan Ansar Ahmad akan mengecek transaksi mata uang asing yang saat ini marak dilakukan di kawasan pariwisata Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan.
Hal itu dikatakannya usai melaksanakan sholat Jumat di masjid Raya Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Bintan Jumat (30/8).
“Kita akan cek di Lagoi, apakah masih ada yang menggunakan transaksi mata uang asing,” ujar Ansar.
Karena itu, Ansar meminta kepada pengelola kawasan pariwisata Lagoi agar tidak lagi menggunakan uang asing dalam melakukan transaksi, baik dalam bentuk jasa perhotelan maupun penjualan makanan maupun minuman.
Sikap ini juga disambut baik oleh elemen masyarakat yang meminta agar di Lagoi tidak lagi menggunakan uang asing, seperti dollar Singapura dalam melakukan transaksi. Karena hal tersebut sangat bertentangan dengan undang-undang dan sudah melawan hukum.
“Kami berharap Bupati Bintan agar serius menertibkan segala bentuk transaksi yang menggunakan mata uang asing di Lagoi. Karena secara tidak langsung sudah merongrong kesatuan dan persatuan negara Republik Indonesia (RI).
Kemudian, secara langsung menaikkan mata uang dollar dan melemahkan nilai tukar mata uang terhadap rupiah,” kata Pengurus Besar (PB) LSM Kodrat Kepri Rasyid Labaga, Jum’at (29/8).
Untuk itu, Rasyid meminta kepada pengelola kawasan pariwisata Lagoi agar menghargai mata uang rupiah, karena wilayah tersebut merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bukan negara asing.
“Lagoi merupakan bagian dari NKRI dan diharamkan menggunakan uang dollar dalam melakukan transaksi, karena tidak ada negara di dalam negara. Ini secara langsung sudah menjajah rupiah dengan meremehkannya dan penjajahan ekonomi, berarti menjajah NKRI,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjutnya, NKRI harga mati di Lagoi yang merupakan bagian dari negara Indonesia, bukan negara asing. Rasyid juga meminta kepada pihak pengelola kawasan pariwisata Lagoi agar tidak meremehkan rupiah dalam melakukan transaksi, karena Lagoi itu milik semua warga Indonesia, termasuk Kabupaten Bintan dan bukan milik orang asing.
“Dulu kami pernah mau menginap di salah satu hotel yang ada di Lagoi, namun karena transaksinya menggunakan uang dollar dengan harga yang sangat tinggi bila di rupiah-kan, maka kami batalkan dan keluar dari sana,” ujarnya.
Rasyid juga mengapresiasi sikap dari Bupati Bintan yang mengecek transaksi mata uang asing di Lagoi. Namun demikian, pihaknya juga akan turun ke Lagoi bersama dengan rekan-rekan dari elemen masyarakat lain untuk mengecek transaksi tersebut yang saat ini masih berjalan. (hk,eza)
http://www.haluankepri.com/bintan/67277-bupati-bintan-akan-cek-transkasi-uang-asing-di-lagoi.html