[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
Bupati Bintan Upaya Hidupkan “TRADISI KHAS MELAYU”
– Jelang Festival Lampu Cangkok di Bintan.
SIJORIKEPRI.COM, BINTAN — Bupati Bintan Apri Sujadi, mengatakan, bahwa dalam Festival Lampu Cangkok Bintan tahun 2018 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan, menyediakan total hadiah sebesar Rp 37 Juta.
“Memeriahkan bulan suci Ramadan 1439 H, kita akan hidupkan kembali tradisi yang sudah menjadi ciri khas melayu kita. Kita hidupkan lampu pelita disepanjang jalan menuju jalan-jalan desa, khususnya ke rumah ibadah Masjid dan Mushalla,” ujar Apri Sujadi.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, mengatakan, jelang Festival Lampu Cangkok Bintan, yang akan dilaksanakan 2 Juni 2018 atau bertepatan pada 17 Ramadhan 1439 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, telah menyiapkan tim penilai dan total hadiah yang akan diberikan kepada peserta.
Tim penilai terdiri dari gabungan beberapa OPD Kabupaten Bintan, seperti unsur keamanan, keagamaan, pariwisata dan lainnya.
Ronny menambahkan, tim penilai, akan menilai berdasarkan kepada tiga aspek, yakni bangunan, keamanan dan estetika.
“Khusus Kecamatan Tambelan, tim penilai kemungkinan akan melakukan penilaian melalui Video Call, jika tidak memungkinkan tim penilai untuk turun ke lokasi. Dari video call tersebut kita juga dapat memberikan penilaian,” ucap Roni Kartika, Rabu (23/05/2018).
Terkait hadiah, untuk Juara 1 diberikan Rp 10 Juta, Juara 2 Rp 7 Juta dan Juara 3 Rp 5 Juta. Panitia juga akan memberikan Rp 15 Juta kepada pemenang harapan.
”Hadiah akan diserahkan sebelum masuk lebaran, dan untuk tempat penyerahan hadiah belum ditentukan,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Luki Zaiman Prawira, menuturkan bahwa dengan diselenggarakan Festival Lampu Cangkok ini, juga sebagai bentuk apresiasi masyarakat dalam menyambut hari kemenangan nanti. Festival yang melibatkan para komponen masyarakat, seperti RT, RW, pemuda setempat, agar dapat lebih mempererat tali silaturrahmi. Sehingga, saat usai melaksanakan ibadah Shalat Sunat Tarawih mereka bisa menuangkan kreasinya dalam bentuk lampu cangkok.
”Ini juga sebagai bentuk daya tarik dunia pariwisata dengan membangkitkan nilai-nilai kultur budaya islami yang melekat pada masyarakat Melayu kita,” tutupnya. (wak tar/wak rev)