Sijori Kepri, Yogyakarta — Diwisuda, Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, resmi menyandang gelar bangsawan “Bupati Anom” dari Keraton Yogyakarta, dengan nama Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Projoadiwinoto.
Prosesi penyerahan gelar bangsawan itu berlangsung di Balai Kesatriyan Komplek Puroyokoro Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Selasa, 7 Juni 2022.
Wisuda secara tertutup itu dihadiri langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, Putri keempat dari Sultan Hamengkubuwono X dan para pembesar kerajaan lainnya.
Usai prosesi sejak pagi, sekira pukul 11.30 WIB, Bupati Adil keluar dari Bangsal Kesatriyan disambut anak dan istri tercinta, keluarga besar, serta kolega.
Usai wisuda, Bupati Adil mengaku senang dengan pemberian gelar bangsawan yang didapatkannya dari Kesultanan Yogyakarta.
“Yang jelas ada tanggungjawab moral yang saya pikul sebagai Abdi Dalem Keraton Yogyakarta,” sebutnya.
Menurut KMT Projoadiwinoto, gelar nama bangsawan yang didapat Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, merupakan anugerah dan kepercayaan yang harus dijaga dengan baik.
Tentu status sebagai Abdi Dalem tersebut, katanya, tidak akan mengurangi tanggungjawabnya kepada masyarakat Meranti.
“Justru dengan ini, saya akan lebih termotivasi. Karena ada nama baik keraton yang juga harus saya jaga,” ujar Adil.
Sebelum Wisuda digelar, Bupati Adil telah mengikuti beberapa prosesi, yakni pawiatan atau pendidikan tentang budi pekerti, budaya dan agama.
Tujuannya agar “Abdi Dalem” mengerti akan sikap perilaku (unggah-ungguh, sopan-santun) budaya Jawa dan juga pendalaman agama islam.
Kemudian, Bupati Adil juga melakukan ziarah ke beberapa makam pendiri Kerajaan Mataram, sebagai cikal bakal Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sebagaimana diketahui, pemberian gelar “Abdi Dalem” melalui berbagai seleksi yang ketat dari Keraton Yogyakarta. Antara lain, harus memiliki prilaku dan sopan santun yang baik di tengah masyarakat, serta pemeriksaan garis nasab atau keturunan dari calon Abdi Dalem.
Turut diwisuda dalam prosesi itu, diantaranya Bupati dan Wakil Bupati Sleman Yogyakarta, sejumlah anggota dewan, perwira polisi dan lainnya. (Luk)