GESER UNTUK BACA BERITA
KEPRI

Camat Jemaja Timur Kenalkan Aplikasi “SIMINAHBETE”

×

Camat Jemaja Timur Kenalkan Aplikasi “SIMINAHBETE”

Sebarkan artikel ini

ANAMBAS (SK) — Camat Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Muhammad Ari S, belum lama ini memperkenalkan Program/Aplikasi System Administrasi Pertanahan Berbasis DataBase (SIMINAHBETE). Aplikasi ini sebenarnya, sejak tahun 20I3 sudah digunakan oleh Kecamatan Jemaja Timur dan terus mengalami penyempurnaan hingga saat ini.

“Ide ini pada awal mulanya muncul dari program kabupaten, melalui pemberian GPS terhadap Kecamatan se-kabupaten Kepulauan Anambas,” kata Ari, kepada Sijori Kepri, kemarin.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Munculnya inisiatif yang gemilang oleh Camat Jemaja Timur ini, dengan memanfaatkan bantuan GPS dari Kabupaten agar lebih bermanfaat dan maksimal, adalah dengan cara mencoba mengawinkan titik koordinat yang ada di dalam GPS.

“Titik koordinat yang sudah kita kawinkan ini, bisa kami masukkan kedalam aplikasi komputer yang berbasis Maping Aplication (Aplikasi Pemetaan). Di mana data based-data based peta dari data BPN, Kehutanan, data di lapangan dan kawasan Hutan, semuanya terintegrasi dan kita satukan, sehingga pengelolaan data menjadi akurat,” terangnya.

Ari juga mengatakan, kedepannya kalau kita mau masukkan mengenai data tentang program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bisa saja. Misalnya, di mana RTLH RT ini. Wilayahnya di mana, semua data tersebut bisa dimasukkan.

“Wacana kita kesana nantinya, jika cikal-bakal ini terintegrasi dengan baik, data kependudukan bisa kita masukkan juga. Misalnya RT ini berapa, wilayahnya dimana, ini bisa kita masukkan juga,” ungkapnya.

Dikatakan lagi oleh Camat Jemaja Timur, awalnya mereka menggunakan basis aplikasi yang menggunakan system Aplikasi Garmin. Namun Kelemahan system Garmin, data based peta tidak dapat kita munculkan secara bersamaan, sehingga dalam perjalanan basis aplikasi disempurnakan dengan menggunakan aplikasi Mapping.

“Bahkan nanti, banyak lagi yang akan di publikasikan, salah satunya aplikasi SIMINAHBETE ini dan ada juga aplikasi “PATEN” (Pelayanan administrasi Terpadu Kecamatan), berbasis Aplikasi sebagai penunjang dalam memberikan pelayanan yang optimal dan cepat, bagi kebutuhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya Kecamatan Jemaja Timur,” tutur Ari, sambil tersenyum.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan M Slamet Triady, S.Sos, yang akrab dipanggil Memet, mengatakan, pada system konvensional, ketika kita menggunakan system patok titik yang ada di lapangan, suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti patok di cabut atau hilang, itu akan membingungkan.

“Itulah yang selama ini terjadi, makanya dengan system SIMINAHBETE, mau di cabut patoknya kek, mau hilang kek, tidak ada alasan kita. Tinggal tembak lagi menggunakan GPS titik koordinatnya, pasti ketemu lagi. Karena titik koordinatnya sudah dicatat. Kita bicara dasar, data based kita ada, jadi kita tinggal tentukan titik koordinatnya. Itu salah satu keuntungan menggunakan system SIMINAHBETE,” terang Slamet, yang akrab dipanggil Memet, saat di jumpai wartawan Sijori Kepri, di ruangan Camat, beberapa waktu lalu.

Dengan latar belakang sarjana Sains Terapan Pemerintahan, Program Pemerintahan di Kecamatan Jemaja Timur berjalan dengan lancar. Dimana, Camat Jemaja Timur, Muhammad Ari S, merubah system administrasi pertanahan yang bersifat “PATOK” (Konvensional, Red), menjadi aplikasi Mapping. Yang mana, system ini mempermudah masyarakat untuk mencari titik koordinat tanahnya, tanpa harus kesulitan, bahkan hanya dengan menggunakan handphone yang memiliki aplikasi GPS, masyarakat sudah bisa mengakses letak dan posisi tanahnya, tanpa harus memanggil pihak Kecamatan, Kelurahan/Desa RT/RW dan saksi sempadan. Karena di dalam Surat Tanah/Alashak, masyarakat sudah tertera titik-titik koordinatnya.

Dengan dimulanya oleh Camat Jemaja Timur, program ini harus di dukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (Pemkab Anambas), agar bisa menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas. (SK-Rama)

banner 200x200