TANJUNGPINANG (SK) — Kerja sama antara Lembaga Pendidikan dengan keterlibatan orang tua Wali Murid dalam Pendidikan, sangat perlu. Karena, bagaimana pun apa pun yang kita lakukan tanpa dukungan dari orang tua Wali Murid, tidak akan ada artinya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Drs HZ Dadang AG M.Si, saat meninjau Sosialisasi Penguatan Pelaku Pendidikan Keluarga, di Aula SMKN 1, Jalan Pramuka, Tanjungpinang, Sabtu, (22/10/2016), siang.
“Apapun yang kita lakukan di Sekolah atau pun di Lembaga Pendidikan kita, baik itu formal atau non formal, itu harus sepengetahuan dan persetujuan bersama, antara kita dan orang tua wali murid,” ucap Dadang.
Dalam kesempatan itu, Dadang, yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Provinsi Kepri, menyampaikan juga tentang kebijakan baru Presiden tentang Sapu Bersih Pungli.
“Ini, harus kita sikapi dengan positif. Kalau kita ada pungut, itu harus ada dasarnya harus ada dasar hukumnya, supaya jangan dikategorikan pungli. Jadi harus diwaspadai, jangan sampai kita terseret, karena kita tidak mengerti,” ujar Dadang.
Menyangkut Pendidikan Keluarga, Kabid Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMTK), Drs Muhammad Yasir, mengatakan, dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, telah jelas digariskan bahwa Pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat dan orang tua.
“Sehingga, dalam mengolah Pendidikan tak bisa hanya membebankan Dinas Pendidikan saja, tapi harus bersama-sama. Karena kita tahu, merubah mindset dan membentuk manusia, itu perlu proses dan waktu, tak semudah membalikkan telapak tangan,” papar Muhammad Yasir.
Jadi, tutur Muhammad Yasir, mau tidak mau, dalam membangun Pendidikan harus melibatkan semua aspek, semua komponen, semua mitra. Kalau tidak, tidak akan mungkin itu berhasil.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI), Sri Sumarlini M.Pd, mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada peserta, guna meningkatkan kapasitas pelaku Pendidikan keluarga dan mendorong satuan Pendidikan/ Lembaga Pendidikan, untuk melakukan proses Pendidikan yang mendukung penumbuhan nilai Budi Pekerti dan Budaya Prestasi peserta didik.
“Adapun Nara Sumber yang dihadirkan antara lain, Kasubdit Pendidikan Anak dan Remaja Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Pejabat Dinas Pendidikan Kota dan Provinsi yan telah mengikuti ToT Tingkat Nasional Pendidikan Keluarga , dan Penilik/Pengawas/Organisasi Mitra yang telah mengikuti Pelatihan Nasional Pendidikan Keluarga yang sudah Profesional,” kata Sri Sumarlini.
Untuk peserta yang mengikuti Sosialisasi Penguatan Pelaku Pendidikan Keluarga Tahap 1 Tahun 2016 sebanyak 101 peserta, terdiri dari, Kepala Sekolah SMP 18 orang, Kepala SD 62 orang, Kepala TK 5 orang, Kepala TPA 4 orang, Kepala KB 2 orang, Kepala PKBM 4 orang, Pengawas SMP 2 orang, Pengawas SD 2 orang dan Penilik 1 orang. (SK-DY)