KEPRINATUNA

Di Kepri, Baru Natuna Ada “PENELITIAN GEOPARK

×

Di Kepri, Baru Natuna Ada “PENELITIAN GEOPARK

Share this article
Wabup Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, menerima kunjungan Kementerian Luar Negeri bersama Badan Geologi ke Kabupaten Natuna. (Foto : Bernard Simatupang)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Di Kepri, Baru Natuna Ada “PENELITIAN GEOPARK”

SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Dalam rangka pengembangan wisata alam, Kementerian Luar Negeri bersama Badan Geologi kunjungi Natuna. Kunjungan ini diharapkan dapat mengangkat nilai jual Natuna di tingkat Nasional maupun Internasional.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Natuna, Dra Hj Ngesti Yuni Suprapti MA, saat menerima kunjungan Kementerian Luar Negeri dan Peneliti Geopark, di Kantor Bupati Jalan Sisi Basisir Bukit Arai, Selasa, (03/07/2018).

Wabup Ngesti menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas adanya penelitian untuk menjadikan Natuna sebagai kawasan Geopark, yang nantinya bisa mengangkat Kabupaten Natuna sebagai Taman Dunia di tingkat Nasional maupun Internasional.

Dirinya mengaku, untuk Kepri, baru Kabupaten Natuna yang dijadikan penelitian geopark, bahkan ini yang kedua kalinya diadakan penelitian.

Oleh karenanya, kita berharap agar penelitian ini benar-benar dilakukan dengan baik, sesuai dengan konsep geopark yang dapat mengacu pada pengembangan kawasan serta dapat memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA :  13 Group ikuti “FESTIVAL MUSIK SAHUR 2018”

Untuk mewujudkan itu semua, perlu adanya sinergitas yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan harapan.

“Kami berharap, tim peneliti segera menentukan Natuna salah satu geopark, dengan demikian Natuna dapat dijadikan pagar keamanan dan pagar kesejahteraan masyarakat dan go International,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Dr Siswo Pramono, mengaku, baru pertama kali mengunjungi Natuna. Namun demikian, sebelumnya timnya sudah lebih dulu melakukan penelitian.

Dikatakannya, Natuna unik dan punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Ada gunung Ranai menjulang tinggi, ada gua dan banyak pantai yang identik dengan batu-batu besar sebagai faktor pendukung keindahannya.

BACA JUGA :  Erson : Natuna Banyak “OBJEK WISATA”

Namun, kata Siswo Pramono, semua itu belum dapat mempercepat Natuna untuk dapat dijadikan sebagai kawasan geopark, ada tahapan hingga tahunan untuk bisa mencapai itu semua.

“Untuk menetapkan suatu daerah sebagai Geopark, prosesnya bisa sampai 3 tahun karena prosesnya ada dalam 3 lembaga dan masing-masing lembaga punya tahapan. Jika sampai tingkat internasional, bahkan bisa lebih dari 3 tahun,” ujarnya.

Sementara itu, OKI, salah satu peneliti survey geologi dilapangan menerangkan, jika timnya telah melakukan penelitian sejak tanggal 28 Juni hingga 2 Juli 2018, menurutnya banyak yang bisa dibanggakan dari Natuna.

Dikatakannya, dengan dibantu Dinas Parawisata, kami telah melakukan survey dibeberapa titik . Lokasi pertama yaitu Gua Kamat, kemudian Selat Lampa kiri kanannya batu granit, Teluk Depeh sangat indah dengan batunya yang berlapis-lapis namun belum bisa diberdayakan karena belum ada akses yang memadai, sehingga lokasi ini belum dikenal masyarakat. Pantai Cemaga, Alif Stone Park, Bukit Kapur, dan masih banyak lagi yang belum diteliti.

BACA JUGA :  Wakil Bupati Natuna Buka “FUN TOURISTIC FESTIVAL 2018”

Menurutnya, untuk batu granit yang ada di Natuna tidak perlu diragukan, umurnya sudah ada yang mencapai 75 juta – 100 juta tahun, sudah cukup tua.

Demikian juga, Kadisparbud Natuna, Erson Gempa Afriandi, mengatakan, bahwa Natuna dulunya merupakan Bandar perdagangan dunia, yaitu pada abad ke 7 sampai abad ke 19. Hal itu terbukti banyaknya kuburan kuno ditemukan serta penemuan barang antik baik di darat maupun di dasar laut.

Erson juga mengakui, bahwa ada 6 kupu-kupu langka di Natuna, demikian juga Kekah satu-satunya hewan jenis kera hanya bisa hidup di Pulau Bunguran, bahkan hanya ada di Natuna.

“Ditambah lagi penemuan spesies katak kerdil, capung, dan wisata bawah laut yang tidak kalah menarik dengan daerah wisata lainnya di dunia,” paparnya. (nard)