TANJUNGPINANG (SK) — Buruknya kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tanjungpinang terlihat jelas, bahwa diduga sengaja menyimpan puluhan alat–alat kebersihan yang dibeli berupa tong sampah, truk/lori angkutan sampah, motor dengan Merk Viar dan gerobak pengangkut sampah, yang direncanakan untuk membantu kinerja petugas kebersihan. Namun, ternyata Alat-alat tersebut tidak digunakan hingga berkarat dan tidak terawat, dan saat ini disimpan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ganet, Kota Tanjungpinang, Selasa, (11/04/2016).
Dalam temuan Jurnalis Sijori Kepri bersama awak media lainnya, saat di lokasi penyimpanan alat-alat kebersihan tersebut, terlihat sebanyak 10 truk, 29 motor viar, 20 puluh gerobak sampah, dan 12 tong sampah, dibiarkan begitu saja tanpa di pergunakan. Kondisi alat-alat tersebut masih sangat bagus, namun karena tidak adanya upaya perawatan sejumlah bagian telah berkarat, hingga beberapa sisi terlihat sudah keropos.
Saat di konfirmasi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kota Tanjungpinang, H Almazuar Amal, mengaku memang tidak menggunakan lagi alat-alat tersebut. Dia mengatakan, bahwa biaya perawatan lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan alat-alat tersebut.
“Biaya perawatan lebih mahal dibanding membeli alat baru, mending kita gudangkan, dan beli yang baru,” ujarnya santai.
Ia juga mengakui, bahwa ini merupakan keteledoran pihaknya, dan menegur staff penjagaan gudang. Kendaraan pengangkutan sampah tersebut dalam temuan di lokasi tersebut terlihat sebanyak 10 truk/lori sampah, 29 motor viar (roda tiga), 20 puluh gerobak sampah, dan 12 tong sampah. Kondisi alat-alat tersebut masih baru/bagus, namun karena tidak adanya upaya perawatan, sejumlah bagian telah berkarat hingga beberapa sisi terlihat sudah keropos.
“Ya terima kasih telah memberitahukan kami, kami mengaku bahwa ini keteledoran kami,” katanya.
Namun sayang, Jika alasan biaya perawatan lebih mahal, dan dengan alasan tersebut Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Tanjungpinang memilih untuk membeli alat-alat baru, maka ini diindentifikasi adanya permainan yang merugikan negara. Dan seharusnya menjelang pengadaan alat-alat tersebut, dinas ini sudah memikirkannya sebelumnya, sehingga tidak merugikan uang rakyat. Dan hal ini bisa diduga adanya permainan dalam pengelolaan alat-alat kebersihan, tentu hal ini tidak diinginkan terjadi, seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam, yang sedang dalam tahapan penyidikan pihak Kejati. (SK-SA/C)