BINTAN

Dinkes Bantah Proyek Air Bersih Mubazir

×

Dinkes Bantah Proyek Air Bersih Mubazir

Share this article

BINTAN (HK) — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan membantah pembangunan tower air bersih di Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur dan Kampung Simpangan km 16 Kecamatan Toapaya terkesan mubazir.

Kepala Dinkes Bintan Muhammad Roem saat dikonfirmasi kemarin membantah, bahwa kucuran dana dari Pemerintah pusat melalui Dinkes Bintan dibilang mubazir atau gagal.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Menurut Roem, pembangunan tower air bersih tersebut sudah sesuai prosedur dan tidak ada yang salah. Karena lanjutnya, sebelum melakukan pembangunan tersebut, pihaknya sudah melakukan musyawarah kesepakatan bersama pihak terkait di masyarakat, seperti Kepala Desa maupun tokoh masyarakat sekitar.

“Kita membangun itu, atas dasar kesepakatan bersama melalui musyawarah bersama masyarakat. Untuk lokasi dan pengelolaannya, semua kita serahkan kepada masyarakat. Jadi, kalaupun itu dibilang gagal, bukan salah kita,” ungkap Roem, Kamis (23/10).

Roem juga mengatakan, pihaknya dalam hal ini tidak bisa disalahkan. Karena pembangunan tower air yang seharusnya bisa membantu warga saat musim kemarau tiba itu, pihaknya tidak ikut terlibat dalam hal pengelolaannya.

BACA JUGA :  Dewan Minta Dinas PU Tinjau Proyek Air Bersih Pulau Baru

“Semua telah kita serahkan kepada mereka (masyarakat-red) untuk mengelolanya dengan baik, terkait berfungsi atau tidaknya jangan salahkan kami. Sebab kesepakatan awal, masyarakat sekitar yang akan mengelola tower air bersih tersebut untuk selalu dapat difungsikan,” kata Roem lagi menambahkan.

Seharusnya lanjutnya, masyarakat yang sudah sepakat pada saat itu untuk menerima dana APBN guna pembangunan tower air bersih bagi masyarakat. Roem menambahkan, masyarakat harus bisa mengelola serta merawatnya dengan baik agar tetap berfungsi.

“Kita sudah berikan pembangunannya, masyarakat kenapa tidak bisa mengelolanya. Hanya tinggal biaya listrik untuk mesin pompa yang digunakan untuk menyedot air dari sumur ke tangki saja ,” ujar Roem.

Dia mengatakan, setelah pembangunan proyek tersebut selesai dan air berjalan lancar, selanjutnya dilakukan serah terima ke masyarakat.” Kita sudah menyerahkan ke masyarakat yang dikelola melalui Badan Permusyawaratan Desa dan selanjutnya mereka yang mengelola,” katanya

BACA JUGA :  Dinkes Bintan Serukan Minum Obat Kaki Gajah

Terkait dengan air yang tidak berfungsi, lebih lanjut Roem mengatakan bahwa sebelum pembangunan tower air bersih ini, pihaknya sudah melakukan rembuk kepada masyarakat setempat dimana lokasi yang tepat untuk membangun proyek tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan tower air bersih di Kampung Simpangan km 16 Kecamatan Toapaya yang telah rampung setahun lalu itu, ternyata tidak berfungsi sesuai tujuan awal sebelum pembangunan. Melihat realita tersebut, sebagian warga sekitar menilai, pembangunan tersebut merupakan proyek gagal yang menghamburkan banyak uang negara tanpa memberikan azas manfaat bagi masyarakat sekitar.

Salah seorang warga Kampung Simpangan km 16 Kobus menilai proyek tersebut adalah proyek gagal. Pembangunan tower yang setahun lalu selesai pekerjaannya itu. Kobus menilai tidak bekerja sesuai dengan fungsinya untuk menyalurkan air bersih kesetiap rumah warga.

BACA JUGA :  Hadiri Rakornas Bersama Presiden Jokowi, Wabup Bintan Siap dan Dukung Hadirnya Para Investor

Padahal lanjut Kobus, pembangunan tower air itu seharusnya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar pada saat musim kemarau. “Bagaimana mau menyalurkan air kerumah warga saat musim kemarau, sumur yang digunakan sebagai sumber airnya saja kering duluan saat saat kemarau,” ungkap Kobus.

Kobus juga menuturkan, selang pipa yang digunakan untuk menyalurkan air dari tower kesetiap rumah warga sama sekali tidak meneteskan air. Seharusnya kata dia, dengan adanya tower air yang dibangun di kampungnya itu, dapat membantu pendistribusian air bersih kepada warga disaat musim kemarau datang.

Proyek tersebut dibangun menelan biaya hingga ratusan juta rupiah dari kucuran dana APBN melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, yang dibangun di dua lokasi yakni Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur dan Kampung Simpangan km 16 Kecamatan Toapaya. (hk/eza/cw95)