BINTAN

Dinkes Bintan Serukan Minum Obat Kaki Gajah

×

Dinkes Bintan Serukan Minum Obat Kaki Gajah

Sebarkan artikel ini

BINTAN (SK) — Penyakit kaki gajah yang ditularkan melalui cacing filarial yang dibawa oleh berbagai jenis nyamuk tersebut, merupakan penyakit yang berbahaya dan menular.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan terus gencar melalukan pencegahan dengan melakukan penyuluhan kepada warga akan bahaya penyakit tersebut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Bintan Dr Horas mengatakan, obat pencegahan dini terhadap penyakit kaki gajah itu sangat penting dikonsumsi oleh masyarakat. Mengingat penyakit ini berbahaya dan mudah menular melalui nyamuk.

Untuk itu kata Horas, obat yang diberikan secara cuma-cuma oleh Dinkes Bintan harus dikonsumsi setahun sekali olehn seluruh masyarakat. Menurutnya, efek samping dari setelah menkomsumsi obat kaki gajah tersebut, merupakan reaksi yang ditunjukan oleh obat tersebut.

Dia juga memaparkan, efek samping dari obat tersebut merupakan efek dari reaksi obat. Karena menurutnya, cacing dalam tubuh akan terbunuh dengan obat tersebut, sehingga tubuh memberikan reaksi tersebut.

Namun demikian kata Horas, efek samping tersebut tidak berlarut lama. Bila masyarakat mengeluh akan efek samping dari obat tersebut, dia juga mengatakan, untuk langsung memeriksakan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan secara gratis dan cuma-cuma oleh petugas kesehatan.

“Apabila setelah menkonsumsi obat tersebut memang warga terasa efek samping berupa sakit kepala dan lainnya. Namun itu semua tidak berbahaya karena merupakan reaksi dari obat yang dikonsumsi. Selain itu masyarakat juga bisa berobat ke puskesmas bila cemas efek samping dari obat tersebut” ungkapnya, Rabu (15/10).

Oleh karena itu, pihaknya lanjut Horas, akan terus melakukan penyuluhan akan kesadaran masyarakat untuk menkonsumsi obat tersebut. Karena bila tidak kata dia, gejala dari penyakit tersebut sangat mengerikan terlihat dari orang yang menderita penyakit itu memiliki gejala pembesaran pada bagian tungkai kaki serta skrotum.

Dia menuturkan, sejauh ini akan cakupan penyuluhan yang dilakukan pihaknya terus menunjukan peningkatan. “Pada tahun 2013 masyarakat yang menkonsumsi obat mencapai 41,94 persen. Sedangkan pada tahun 2014 terhitung hingga bulan Oktober ini saja sudah mencapai 45 persen,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan gerakan-gerakan agar masyarakat mau menkonsumsi obat tersebut untuk mencegah virus persebaran virus penyebab penyakit tersebut.

Dinkes Bintan juga kata dia, menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut untuk menkonsumsi obat kaki gajah.

Selain itu juga, pihaknya juga memberlakukan hal yang sama kepada seluruh SKPD yang ada di kawasan Bintan Buyu yang diduga merupakan wilayah endemis penyakit tersebut. Dengan adanya antisipasi ini, diharapkan Kabupaten Bintan bisa terhindar dari penyakit berbahaya yang mematikan itu.

Berdasarkan data yang dihimpun, berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2013 dari 330 warga yang tinggal di Desa Kuala Sempang, ada sekitar 28 orang yang teridentifikasi penyakit tersebut. Sedangkan pada tahun 2014 dari jumlah survei sebanyak 331 warga, angkanya menurun menjadi 25 kasus saja. (HK/SK-001)

banner 200x200
Follow